Itu diakuinya pencitraan, karena setiap pejabat publik harus punya citra dan citra itu harus dilakukan secara konsisten, bukan pura-pura atau dadakan, ada kamera pura-pura pungut sampah, ada kamera pura-pura peluk orang miskin, di depan kamera empatinya tinggi, bukan itu.
“Tapi ada kamera atau tidak, ya tetap kita melakukan apa yang menjadi tradisi hidup kita,” kata Dedi Mulyadi
Pada akhirnya citra tersebut akan terbangun dari mulut ke mulut. Dalam bahasa Sunda, Dedi menyebutnya dengan istilah sabiwir hiji.
Baca Juga: Sinopsis Anime Saiyuki Reload Blast Episode 1: Petualangan Pembasmi Iblis Negeri Shangri-La
“Dalam Sunda itu jadi sabiwir hiji, menjadi satu cerita tokoh yang diceritakan banyak orang. Itu dalam ilmu politik sekarang disebut popularitas,” ucapnya.
Seperti diketahui kanal youtube Kang Dedi Mulyadi Channel berisi kegiatan sehari-hari. Tidak hanya kesehariannya bersama keluarga dan bertemu warga tapi juga banyak video kegiatannya sebagai Anggota DPR RI.
Hingga kini kanal tersebut sudah memiliki 2,81 juta subscriber.***