Tips Mengatasi Gangguan Punggung

- 7 Januari 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi - Senam
Ilustrasi - Senam /Karawangpost/Foto/Pixabay - AndrzejRembowski

KARAWANGPOST – Tahukah Anda bahwa tanpa disadari banyak organ tubuh Anda bekerja 24 jam nonstop? Punggung adalah salah satunya. Karena itu, kesehatan punggung harus selalu dijaga, di antaranya dengan berolahraga dan menghindari stress.

Bukti punggung bekerja 24 jam adalah ketika Anda dalam keadaan tidur, punggung tetap menjalankan fungsinya untuk senantiasa menjaga postur tubuh Anda. Mengingat punggung bekerja selama 24 jam, seringkali Anda lupa memberinya perhatian. Coba hitung berapa kali Anda olah raga dalam seminggu, merasa stress atau berapa menit Anda berdiri atau duduk dalam sehari? Semua jawaban pertanyaan di atas sangat berhubungan dengan kesehatan punggung Anda.

Punggung tersusun dari 24 buah tulang yang disebut vertebrae (tulang belakang). Masing-masing vertebrae dipisahkan satu sama lain oleh bantalan tulang rawan atau diskus. Seluruh rangkaian vertebrae ini membentuk tiga buah lengkung alamiah, yang menyerupai huruf 'S'. Lengkung paling atas disebut juga segmen servikal (leher), kemudian diikuti segmentoraks (punggung tengah) dan yang terbawah yaitu lumbar (punggung bawah).

Lengkung lumbar bertugas untuk menopang berat seluruh tubuh dan pergerakan. Postur tubuh yang baik akan melindungi kita dari cedera sewaktu melakukan gerakan karena beban disebarkan merata keseluruh bagian tulang belakang. Postur tubuh yang baik akan diperoleh jika telinga, bahu dan pinggul berada dalam satu garis lurus ke bawah.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Putu Mayang

Otot punggung ditunjang oleh punggung, perut, pinggang dan tungkai yang kuat dan fleksibel. Semua otot ini berfungsi untuk menahan agar tulang belakang dan diskus tetap dalam posisi normal. Kelemahan pada salah satu otot akan menambah ketegangan pada otot lain dan akhirnya menimbulkan masalah punggung.

Diskus adalah bantalan tulang rawan yang berfungsi sebagai penahan goncangan ini terdapat diantara vertebrae, sehingga memungkinkan sendi-sendi untuk bergerak secara halus. Tiap diskus memiliki bagian tengah seperti bunga karang (berongga kecil-kecil) dan bagian luar yang keras dan mengandung serat saraf untuk rasa nyeri. Juga terdapat cairan yang mengalir kedalam dan keluar diskus. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas sehingga memungkinkan punggung bergerak bebas. Diskus yang sehat bersifat elastis, mudah kembali ke bentuk semula jika tertekan diantara kedua vertebra.

Pada saat tidur, sangat sedikit cairan yang keluar dari diskus. Itulah sebabnya kita sering mengalami kekakuan otot ketika baru bangun tidur. Gerakan mendadak yang dilakukan sewaktu baru bangun tidur dapat mengakibatkan cedera punggung.

Banyak orang yang tidak menyadari kalau mereka sesungguhnya selalu mempekerjakan punggungnya setiap kali duduk, berdiri ataupun berbaring. Jadi punggung bekerja non stop selama 24 jam sehari. Buruknya postur tubuh, kegemukan (obesitas) dan gerakan yang kurang benar selama bertahun-tahun, akan mengakibatkan kelainan pada otot dan diskus, bahkan bisa berakibat nyeri punggung. Ada beberapa gangguan pada punggung antara lain:

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Getuk Lindri Khas Jawa

Stress

Punggung sangat sensitive terhadap ketegangan otot akibat stress sehari-hari. Dalam keadaan lemah dan kaku, otot punggung mengalami spasme (kejang). Kondisi ini menyebabkan aliran darah yang mengangkut oksigen menjadi terhambat, sehingga otot kekurangan oksigen. Akibatnya, penderita mengalami nyeri yang semakin parah jika tidak segera ditangani dokter.

Postur Tubuh yang Buruk

Postur tubuh yang kurang tepat menyebabkan lengkung tulang belakang tidak berada dalam satu garis lurus sehingga mudah cedera dan menimbulkan kelainan premature pada diskus. Diskus yang rapuh tidak lagi mampu menjadi bantalan vertebra. Kelainan akibat postur tubuh yang buruk yaitu tulang belakang terlalu melengkung ke depan atau belakang.

Kurang Olahraga

80 % kasus nyeri tulang punggung disebabkan karena buruknya kelenturan (tonus) otot atau kurang berolahraga. Otot yang lemah, terutama pada daerah perut, tentu tidak mampu menyokong punggung secara maksimal.

Cedera dan Ketegangan Otot

Gerakan memutar, membungkuk atau mengangkat beban berat yang tidak dilakukan secara benar, akan mengakibatkan ketegangan pada otot atau cedera ligamen (jaringan elastis yang menjaga kestabilan tulang). Hal yang sama juga dapat terjadi akibat gerakan secara mendadak dalam berolahraga, misalnya ketika berganti arah.

Osteoarthritis

Proses penuaan menyebabkan diskus keluar (menonjol) dari tempat semestinya dan menghasilkan pertumbuhan tulang baru seperti taji yang menimbulkan radang sendi disertai nyeri. Postur tubuh dan perawatan tulang belakang yang baik biasanya dapat meredakannya.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Bolu Koja

Masalah punggung bawah gangguan yang seringkali membuat penderita datang berobat adalah:

Ketegangan Pada Otot dan Ligamen (Sindroma Muskulo Ligamentosa)

Postur tubuh yang buruk, yang berlangsung selama bertahun-tahun dapat menyebabkan otot dan ligamen punggung regang atau robek. Demikian juga dengan cedera punggung  yang lama dan tidak diobati.

Gejala:  Nyeri dan kaku pada punggung, gerak terbatas.

Cedera Pada Sendi dan Ligamen Panggul (Sindroma Sakroiliaka)

Gerakan berputar secara mendadak dapat menyebabkan peregangan, keseleo atau robekan pada otot dan ligamen (jaringan yang menghubungkan antar tulang) sendi panggul.

Gejala: Nyeri tajam pada kedua sisi panggul sewaktu penderita berdiri.

Cedera Sendi (Sindroma Faset)

Pergeseran ringan pada permukaan sendi dapat menyebabkan saraf disekitarnya terjepit atau tertekan. Ligamen disekitar sendi menjadi kejang dan bengkak. Kondisi ini jika dibiarkan selama bertahun-tahun dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera punggung.

Gejala: Kaku dan nyeri sewaktu membungkuk atau berputar.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Bubur Lemu  Khas Jawa Barat

Gangguan Keseimbangan Otot dan Pertumbuhan

Perkembangan fisik yang abnormal atau tidak seimbang menyebabkan salah satu tungkai lebih pendek atau lebih panjang sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri.

Cedera Diskus (Sindroma Diskus)

Diskus, yang seharusnya berfungsi sebagai bantalan vertebra, menonjol keluar akibat adanya tekanan, mengalami penipisan(degenerasi) karena proses penuaan atau robek. Cedera diskus dapat disebabkan karena gerakan yang dilakukan secara mendadak.

Gejala: Nyeri punggung yang berat dan menetap ketika penderita dalam posisi terlalu membungkuk juga disertai nyeri tungkai.

Skoliosis Tulang Belakang Membelok Ke Kanan atau Kiri

Seringkali terjadi pada remaja wanita  di mana keadaan ini akan menyebabkan radang sendi punggung yang nyeri.

Gejala: Bahu terangkat, tulang belikat menonjol.

Cara mengatasi nyeri punggung:

  1. Jauhi stress, belajarlah bersikap rileks dan sejenak menjauhi rutinitas.
  2. Mempelajari cara mengangkat beban, berdiri, duduk dan berbaring dengan benar.
  3. Olahraga teratur, bermanfaat untuk meningkatkan kelenturan otot-otot dan sendi punggung.
  4. Jalani gaya hidup sehat, dengan belajar mengatasi stress dan menjaga berat badan seimbang.***

Editor: Hani Tania

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah