Kolom abu yang dihasilkan akibat letusan Gunung Anak Krakatau teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
Peristiwa alam letusan akibat erupsi Gunung Anak Krakatau terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 68 mm dan durasi 56 detik ini terjadi pada letusan keempat.
Baca Juga: Bulan Ramadan akan Terjadi Dua Kali dalam Setahun pada 2030
Dalam pengamatan visual dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM Gunung Anak Krakatau terlihat jelas.
Sementara dalam pengamatan terlihat kabut yang menutupi dengan menggunakan bervariasi, PVMBG biasa, nol hingga tiga romawi (0-III).
Asap kawah utama terlihat jelas berwarna putih dan abu-abu dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Bubur Sumsum Biji Salak Pandan Lembut Dan Wangi Untuk Menu Buka Puasa
PVMBG Kementerian ESDM mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Anak Krakatau agar tidak beraktivitas di radius 2,0 KM dari kawah aktif.
Juga diingatkan PVMBG adanya potensi yang dapat menimbulkan bahaya apabila terjadi hujan abu masyarakat agar bisa mengantisipasi.
Bila terjadi hujan abu masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker sebagai pelindung hidung dan mulut serta menggunakan kacamata.***