Network
KARAWANGPOST - Wu Jia Yi dan Liu Yi Chang berperan sebagai dua siswa jenius yang mencoba membuktikan adanya cinta sesuai ilmunya melalui serial drama terbaru The Science of Falling in Love.
Disutradarai oleh Hao Fei Huan, web drama yang tayang mulai Rabu 15 Maret 2023 ini bisa disaksikan secara online melalui platform live video streaming iQIYI.
Kisah serial drama ini diadaptasi dari animasi Jepang Ilmu Jatuh Cinta, Jadi Aku Mencoba Membuktikannya. Sebelumnya, cerita serupa pernah diadaptasi di versi drama Jepang 'Rike Koi' (2018).
Selain pasangan pemeran utama, serial drama sebanyak 24 episode ini juga dibintangi oleh Chen Hao Lan, Wu Fei, Vinnie Yao, dan Shang Si Qi. Proses syuting sempat terhenti karena pandemi Covid-19, hingga akhirnya selesai pada 2 November 2021.
Baca Juga: Pemilu 2024: Antisipasi Banjir KPU Karawang Siapkan 126 TPS Cadangan
Informasi Film Drama China The Science of Falling in Love (2023):
- Judul: The Science of Falling in Love
- Tahun: 2023
- Genre: Komedi, romansa, remaja, drama
- Direktur: Hao Fei Huan
- Penulis Skenario: Zhang Lu
- Bahasa: China
Pemeran Film Drama China The Science of Falling in Love (2023):
- Wu Jia Yi (Su Cheng Cheng)
- Liu Yi Chang (Xiao Yu He)
- Vinnie Yao
- Chen Hao Lan (Zhang Xi Xi)
- Wu Fei (Gu Chen)
- Shang Si Qi
Baca Juga: Satgas Citarum Harum bersama Siswa SD Gotong Royong Bersihkan Lingkungan Bantaran Sungai Citarum
Sinopsis Film Drama China The Science of Falling in Love (2023):
Su Cheng Cheng (Wu Jia Yi) adalah mahasiswa teknik biomedis tahun kedua. Untuk pertama kali dalam hidupnya. Ia berani mengaku bahwa ia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Xiao Yu He (Liu Yi Chang), yang dikenal sebagai dewa penelitian ilmiah laki-laki.
Pengakuan Su Cheng Cheng tidak mendapat jawaban pasti. Sebaliknya, Xiao Yu He memilih menguji perasaan cintanya menggunakan metode ilmiah melalui eksperimen yang melibatkan antarmuka otak-komputer di laboratorium.
Sebelum percobaan, Xiao Yu He berulang kali menekankan kepada Su Cheng Cheng bahwa kata suka terlalu abstrak dan tidak realistis.
Mereka akhirnya beradu kecerdasan dan keberanian untuk menemukan apakah cinta bisa diselesaikan melalui metode ilmiah.***
