Amalan Doa dan yang Harus Dilakukan saat Hujan Deras dan Angin Kencang

- 7 Desember 2021, 22:55 WIB
Ilustrasi hujan deras.
Ilustrasi hujan deras. /Karawangpost/Pexels/ Alexandre Bringer

KARAWANGPOST - Melakukan aktivitas setiap hari tidak luput dari resiko, seperti kecelakaan kerja yang diakibatkan dari musibah maupun kelalaian.

Bagi setiap muslim, merencanakan aktivitas sudah menjadi bagian dari pola hidup sehari-hari.

Selain dituntut untuk memiliki pribadi dengan akhlak yang baik, seorang muslim harus bertanggung jawab terhadap kehidupannya, baik untuk pribadinya maupun masyarakat sekitar.

Baca Juga: Shalawat Munjiyat, Bacaan, Makna dan Keutamaannya

Berdasarkan anjuran dari Rasulullah SAW, muslim dianjurkan untuk selalu berdoa dalam setiap memulai aktivitas.

Selain memohon perlindungan dan keselamatan, juga agar aktivitas yang dilakukan diridhai Allah SWT.

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {الدُّعَاءُ سِلَاحُ الْمُؤْمِنِ وَعِمَادُ الدِّيْنِ وَنُوْرُ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ}.

Nabi SAW bersabda, “Doa itu senjata orang mukmin, tiang agama, serta cahaya langit-langit dan bumi.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Abu Ya’la dan imam Al-Hakim dari sahabat Ali. R.A.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Ini Kerugian Meninggalkan Salat Subuh

Saat ini di sebagian wilayah Indonesia, hujan deras terus mengguyur hingga banjir. Tidak sedikit masyarakat yang mengungsi, rumah-rumah rusak, makanan terbatas, dan penyakit mengintai.

Selain penanganan secara profesional, sangat diperlukan juga dukungan spiritual berupa doa, agar banjir tidak terjadi lagi, atau paling tidak bisa meminimalisasi dampaknya.

Dalam beberapa riwayat, setiap kali hendak terjadi hujan dan angin besar (puting beliung) Rasulullah SAW selalu membaca doa atau melakukan sesuatu.

 

Baca Juga: ARMY Jangan Tertipu, Ini Makna Rahasia Dibalik Akun Instagram Jungkook BTS

Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi (450-520 H) merangkum riwayat-riwayat tersebut dalam kitabnya.

Pertama, Rasulullah membuka atau menyingkap bajunya ketika hujan turun. Imam Abu Bakr al-Thurthusyi mencatat:

وروي مسلم في صحيحه، وأبو داود عن أنس قال: كان النبي صلي الله عليه وسلم إذا رأي المطر كشف ثوبه، وقال أبو داود: يحسر ثوبه عنه ثم اتفقا حتي أصابه، فقلنا: يا رسول الله، لم صنعت هذا؟ فال: لأنه حديث عهد بربه

Diriwayatkan (Imam) Muslim dalam Kitab Shahihnya, dan (Imam) Abu Dawud, dari Anas, ia berkata: "Nabi ketika melihat hujan, beliau membuka bajunya. Riwayat lain dari Imam Abu Dawud, Anas berkata: "Nabi menyingkap pakaiannya hingga terkena guyuran hujan".

Kami bertanya: "Ya Rasulullah, kenapa tuan berbuat seperti ini?”

Rasulullah menjawab: "Karena hujan merupakan rahmat yang diberikan Allah".

Baca Juga: Polisi dan Bhayangkari Gadungan Viral di Medsos, Polres Karawang Turun Tangan

Makna kalimat, "liannahu hadîts ‘ahd bi rabbihi," pada hadits di atas, menurut Imam al-Nawawi adalah:

معناه أن المطر رحمة وهي قريبة العهد بخلق الله تعالى لها فيتبرك بها وفي هذا الحديث دليل لقول أصحابنا أنه يستحب عند أول المطر أن يكشف غير عورته ليناله المطر

“Maknanya, sesungguhnya hujan adalah rahmat, yaitu rahmat yang baru saja Allah ta’ala ciptakan, kemudian Rasulullah bertabarruk (mengambil berkah) dengan hujan tersebut.

Hadits ini merupakan dalil untuk pendapat ashab syafi’iyyah (mazhab syafi’i) bahwa sesungguhnya disunnahkan di saat awal (turunnya) hujan untuk membuka (pakaian) selain aurat hingga terkena air hujan” (Imam Yahya bin Syarraf al-Nawawi, Shahih Muslim bi Syarh al-Nawawi, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2017, juz 3, h. 173).

Baca Juga: Tiga Amalan Doa Agar Diberikan Anak Saleh dan Salehah

Kedua, doa Rasulullah SAW ketika melihat awan hitam yang kelam (mendung tebal).

Beliau akan bergegas meninggalkan semua pekerjaannya dan langsung membaca doa berikut ini (HR. Imam Abu Dawud, Imam Ahmad, dan Imam al-Baihaqi):

وروت عائشة رضي الله عنها أن النبي صلي الله عليه وسلم كان إذا رأي ناشئا في أفق السماء ترك العمل, وإن كان في الصلاة ثم يقول: ((اللهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا)) فإن أمطرنا قال: (اللهُمَّ صَيِّبًا هَنِيْئًا)

"Diriwayatkan Sayyidah Aisyah ra. sesungguhnya Nabi SAW ketika melihat awan hitam di langit, beliau langsung meninggalkan pekerjaan.

Meskipun beliau sedang melakukan shalat, kemudian berucap: “Allahumma innî a’ûdzu bika min syarrihâ” (ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari keburukan awan ini).”

Dan ketika turun hujan, beliau berucap: "Allahumma shayyiban nâfi’an (ya Allah turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kesenangan).”

Baca Juga: Gempa Hari Ini: 7 Desember 2021, Gempa M 2.2 SR Guncang Wilayah Kabupaten Bandung Jawa Barat

Ketiga, riwayat yang menjelaskan adab seorang mukmin ketika melihat atau menjumpai angin besar agar angin tersebut tidak menjadi bencana dan malapetaka.

Berikut haditsnya (HR. Imam Abu Dawud, Imam al-Tirmidzi, Imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad):

عن أبي هريرة قال: سمعت النبي صلي الله عليه وسلم يقول: الريح من روح الله تعالي تأتي بالرحمة وتأتي بالعذاب, فإذا رأيتموها فلا تسبوها واسألوا الله خيرها واستعيذوا بالله من شرها

"Dari Sayyidina Abu Hurairah ra. beliau berkata, Aku mendengar Nabi SAW bersabda: "Angin adalah bagian dari pemberian Allah, bisa membawa rahmat dan juga bisa membawa azab."

Jika kalian melihatnya, jangan mencelanya, mohonlah kepada Allah kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya.

sBaca Juga: Membaca Shalawat Nabi, Perhatikan Manfaat dan Keutamaannya

Keempat, doa Rasulullah ketika melihat awan mendung. Beliau memohon agar awan yang membawa hujan tidak menjadi penyebab azab atau bencana, tapi rahmat.

Berikut riwayatnya (HR. Imam Ibnu Majah dan Imam al-Nasai):

وروي عن ابن المسيب أن رسول الله صلي الله عليه وسلم كان إذا رأي السحاب قال: (اللهُمَّ سَيْبَ رَحْمَةٍ وَلَا سَيْبَ عَذَابٍ)

"Diriwayatkan dari Ibnu al-Musayyab, sesungguhnya Rasulullah SAW ketika melihat awan, beliau bersabda: "Allahumma saiba rahmatin wa lâ saiba ‘adzâbin".

Artinya:
Ya Allah, berikanlah rahmat dan jangan berikan azab.

Diriwayatkan Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, h. 170-171.

Semoga kita terhindar dari segala bencana, dan semoga kita disadarkan untuk selalu berdoa kepada-Nya. Wallahu a’lam bish-shawab.

Demikianlah bacaan amalan doa harian, yang mesti dibaca seorang muslim, sebagai sarana untuk mengingat dan memohon ridho Allah SWT. Semoga bermanfaat dan selalu tebarkan kebaikan membantu sesama tanpa mengenal perbedaan keyakinan.***

Editor: Ali Hasan

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x