Bacaan Doa Ajaran Rasulullah Saat Melihat Pertanda Buruk 

- 27 Februari 2022, 14:04 WIB
Mengangkat tangan dalam berdoa
Mengangkat tangan dalam berdoa /Pixabay/artadygumelar
 
KARAWANGPOST - Bagi setiap umat beragama, doa merupakan salah satu kebiasaan yang selalu dilakukan. Memanjatkan doa kepada Tuhan, tentu menjadi cara untuk menunjukkan keimanan dan kepercayaannya pada Sang Pencipta. 
 
Bukan hanya itu, berdoa juga biasanya dilakukan untuk memohon kebaikan dan berbagai kemudahan dalam kehidupan kepada Tuhan.
 
Termasuk bagi umat muslim, kewajiban berdoa biasanya dilakukan setiap 5 waktu dalam sehari. Dengan menunaikan shalat 5 waktu mulai dari subuh, waktu siang hari, sore, petang hingga malam hari.
 
 
Umat muslim bersimpuh memohon dan memanjatkan doa hanya kepada Allah SWT. Dengan berdoa, setiap umat muslim dapat memohon perlindungan dan kebaikan pada Allah SWT.
 
Selain berdoa ketika shalat, terdapat berbagai amalan dan doa lain yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bacaan doa penting untuk dibaca adalah doa saat melihat pertanda buruk.
 
Dengan membaca doa ini, Anda bisa memohon perlindungan pada Allah agar dapat melakukan kegiatan dengan lancar dan memperoleh rezeki yang berkah dari-Nya.
 
 
Rasulullah saw mendidik sahabatnya agar bersikap wajar ketika melihat sebuah pertanda buruk. 
 
Rasulullah mengajarkan doa yang menunjukkan bahwa kebaikan dan keburukan itu berada di tangan Allah, bukan ditentukan oleh sebuah pertanda buruk. 
 
Dilansir dari sumber Islam NU, Rasulullah mengajarkan doa sebagai berikut ketika kita melihat sebuah pertanda buruk: 
 
اللَّهُمَّ لَا يَأْتِي بِالحَسَنَاتِ إِلَّا أَنْتَ وَلَا يَذْهَبُ بِالسَّيِّئَاتِ إِلَّا أَنْتَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ 
 
 
Allahumma la ya’ti bil hasanati illa anta, wa la yadzhabu bis sayyi’ati illa anta, wa la hawla wa la quwwata illa billahi. 
 
Artinya: “Ya Allah, tidak ada yang dapat mendatangkan kebaikan kecuali Engkau, dan tidak ada yang menghilangkan keburukan kecuali Engkau. Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali kekuatan Allah.” 
 
Doa ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, Abu Nuaim, dan Ibnus Sinni. (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman 407). 
 
 
Imam An-Nawawi menyebutkan riwayat Ibnus Sinni dari Uqbah (Urwah) bin Amir Al-Juhani ra bercerita, suatu hari Rasulullah ditanya perihal pertanda buruk. Ia menjawab:
 
“Paling benarnya adalah pertanda baik. Sedang pertanda buruk tidak dapat menolak seorang muslim," 
 
 
"Kalau kalian melihat pertanda (buruk) yang kalian tidak sukai, hendaklah membaca, ‘Allahumma la ya’ti bil hasanati illa anta, wa la yadzhabu bis sayyi’ati illa anta, wa la hawla wa la quwwata illa billahi,’” 
 
(An-Nawawi, Al-Adzkar, [Kairo, Darul Hadits: 2003 M/1424 H], halaman 300). 
 
Dalam hadits tersebut, Rasulullah menegaskan bahwa sebuah pertanda buruk tidak dapat menolak atau membelokkan dari maksud baik seorang muslim. Wallahu a’lam.***
 

Editor: M Haidar

Sumber: NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah