Tagih Pasien COVID-19 Rp305 Juta Per Ranjang, Tenaga Kesehatan RS di Peru Ditangkap

22 Juli 2021, 23:30 WIB
Ilustrasi Tagih Pasien COVID-19 Rp305 Juta Per Ranjang, Tenaga Kesehatan RS di Peru Ditangkap /aa.com.tr

KARAWANGPOST - Polisi Peru membongkar dugaan jaringan kriminal yang mengenakan biaya 21.000 dolar AS, terbilang Rp305 juta per tempat tidur untuk pasien COVID-19 dalam keadaan sakit parah di rumah sakit milik negara.

Hal ini, memperparah perawatan di negara yang dilanda wabah virus paling mematikan di dunia itu.

Melansir dari Antara, Menteri Kesehatan Oscar Ugarte mengatakan, penipuan itu termasuk hal tercela dan tidak ada negosiasi perihal keselamatan.

Baca Juga: Update Kasus COVID-19 di Karawang Kamis 22 Juli 2021, Lebih dari Empat Ribu Orang Isolasi Mandiri

"Ini benar-benar tercela," katanya.

"Kita tidak bisa tawar-menawar dengan nyawa orang," jelasnya.

Kasus korupsi seputar perawatan pasien COVID-19 telah mengguncang tingkat kekuasaan tertinggi di Peru.

Penipuan itu dapat terbongkar setelah polisi menerima pengaduan dari saudara laki-laki penderita COVID-19 yang telah diminta 82.000 sol (Rp301 juta) demi mendapatkan tempat tidur perawatan intensif (ICU) dan perawatan di rumah sakit tersebut, kata jaksa Reynaldo Abia.

Baca Juga: Doa Berhubungan Intim Suami Istri

Pihak berwenang telah menangkap sembilan orang dalam razia, termasuk administrator rumah sakit umum Guillermo Almenara Irigoyen di Lima, menurut jaksa Reynaldo Abia, Rabu 21 Juli 2021 tepatnya pagi hari.

Kasus korupsi ini dikelola oleh sistem jaminan sosial EsSalud yang menyediakan perawatan gratis. Di mana rumah sakit yang terlibat dalam skandal yang baru dan mengerikan.

Bahkan, pasien harus sabar menanti daftar tunggu yang panjang untuk 80 tempat tidur ICU yang ditawarkan rumah sakit.

Ketika sistem publik hampir runtuh. Selama puncak pandemi, banyak pasien membayar sejumlah besar uang ke klinik swasta.

Sampai jumlah tempat tidur ICU yang tersedia sejak itu melonjak hampir 3.000 secara nasional, dibanding dengan ratusan yang tersedia pada Maret tahun lalu. Andes termasuk negara yang paling tinggi permintaan terkait tempat tidur.***

Editor: Ali Hasan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler