KARAWANGPOST - Ratusan pengunjukrasa di Myanmar yang ditangkap aparat keamanan di distrik Yangon akhirnya dibebaskan, Selasa malam 8 Maret 2021.
Pembebasan para pengunjuk rasa tersebut menyusul adanya desakan serta seruan dari PBB maupun sejumlah negara di Eropa.
Ribuan orang menentang pemberlakuan jam malam dengan cara turun ke jalan di ibukota Myanmar.
Baca Juga: Rp500 Ribu Tarif Prostitusi Online di Apartemen Aeropolis Tangerang
Mereka memberikan dukungan atas aksi protes harian menentang kudeta 1 Febuari 2021 di distrik Sanchaung.
Kudeta yang dilakukan oleh junta militer serta penangkapan terhadap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi pada pemilu November lalu telah memicu kerusuhan di Myanmar.
Sebuah kelompok advokasi melaporkan dalam aksi protes terhadap kudeta ini pasukan keamanan telah menewaskan lebih dari 60 pengunjuk rasa dan menahan lebih dari 1.800.
Di Sanchaung, polisi menembakkan senjata dan menggunakan granat kejut untuk membubarkan aksi demonstrasi.
Baca Juga: Klarifikasi Kaesang, Sudah Putuskan Felicia Tissue Sejak Januari