Serbia Menghitung Kerugian Akibat Larangan Minyak Rusia oleh Uni Eropa

- 7 Juni 2022, 19:22 WIB
Presiden Serbia Aleksandar Vucic
Presiden Serbia Aleksandar Vucic /Youtube/WION



KARAWANGPOST -Sanksi Barat terhadap Moskow akan merugikan Beograd sebesar 600 juta dolar pada tahun ini.

Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan, bahwa negaranya telah mengalami kerugian yang signifikan karena sanksi Uni Eropa terhadap Rusia, terutama pada pasokan minyak, Senin 6 Juni 2022.

“Hanya dengan menjatuhkan sanksi pada minyak Rusia, Uni Eropa secara langsung mengambil 600 juta dolar dari kantong kami!” katanya di televisi nasional, menekankan bahwa uang itu diambil dari rakyat Serbia.

Baca Juga: Scamacca ke Arsenal, Man City menginginkan Saka, Liverpool mengincar Phillips, De Ligt ke Chelsea

Vucic menunjukkan bahwa minyak Kirkuk Irak saat ini lebih mahal 31 dolar per barel. “Mereka mengambil 600 juta dolar dari kami, dan kami masih harus menginvestasikan uang tambahan untuk gas,” katanya.

Presiden Serbia mencatat bahwa situasi di sektor energi global menjadi lebih rumit. “Kami secara de facto, tetapi tidak secara formal, menyatakan keadaan darurat,” katanya.

Pekan lalu UE menyetujui sanksi putaran keenam terhadap Rusia, yang mencakup embargo minyak. 

Baca Juga: Transfer Pemain: Barcelona ingin mengontrak Mohamed Salah dengan Status Bebas Transfer pada 2023

Negara-negara anggota memiliki waktu enam bulan untuk menghentikan impor minyak Rusia baik melalui laut atau pipa, dan delapan bulan untuk mengakhiri pembelian produk minyak sulingan lainnya.

Namun, akan ada pengecualian sementara untuk negara-negara yang lebih bergantung pada energi Rusia, seperti Republik Ceko, Hongaria, dan Bulgaria.

Meskipun menghadapi tekanan yang meningkat dari Uni Eropa, Serbia telah menolak untuk bergabung dengan sanksi anti-Rusia dan mempertahankan hubungan dengan Moskow. 

Vucic mengatakan di Forum Ekonomi Dunia di Davos bulan lalu bahwa Serbia pertama-tama dan terutama akan terus mengejar kepentingannya sendiri.***

Editor: M Haidar

Sumber: RT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah