Yen Jepang Turun ke Rekor Terendah Hari Ini

- 13 Juni 2022, 22:33 WIB
Ilustrasi - Mata Uang Yen
Ilustrasi - Mata Uang Yen /Pixabay/happylism



KARAWANGPOST - Yen Jepang mencapai level terendah terhadap dolar AS hampir 24 tahun turun menjadi 135,22 yen terhadap greenback, menurut Tokyo Exchange sekitar pukul 04:00 GMT, Senin 13 Juli 2022.

Ini adalah level terendah sejak Oktober 1998. Akibatnya, indeks saham Nikkei 225 juga turun, kehilangan 3,05% pada perdagangan pagi menjadi 26.975 poin.

Analis mengatakan depresiasi mata uang Jepang berasal dari keengganan Tokyo untuk mengetatkan kebijakan moneter pada saat Federal Reserve AS bersama dengan banyak bank sentral terkemuka lainnya menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi yang melonjak. 

Baca Juga: Goldman Sachs Dukung Pemasok Kapas Daur Ulang untuk Fesyen Senilai 1 Miliar Dolar AS

Perbedaan suku bunga yang melebar memicu penjualan yen karena investor memindahkan dana ke dolar dengan imbal hasil lebih tinggi.

“Bank of Japan sekarang satu-satunya bank sentral di antara negara-negara maju yang tidak memperketat kebijakan moneter dan ini telah memperkuat persilangan yen, meninggalkan yen sebagai satu-satunya pecundang, ” Takuya Kanda dari Gaitame Research Institute di Tokyo mengatakan kepada Bloomberg pekan lalu.

Mata uang juga menderita karena fakta bahwa Jepang adalah importir energi utama, sementara harga energi melonjak karena ketidakpastian geopolitik. 

Baca Juga: UEFA Nations League: Prediksi Pertandingan Moldova vs Andorra

Pelemahan yen membuat barang impor, termasuk energi, lebih mahal, sehingga menekan perusahaan dan rumah tangga Jepang.

Mengomentari situasi tersebut, Hirokazu Matsuno, sekretaris jenderal kabinet menteri Jepang berjanji, bahwa pihak berwenang negara itu siap untuk mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan yen jika mereka menganggapnya perlu. Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyuarakan posisi serupa.

Namun, Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda pekan lalu mengatakan bahwa pengetatan kebijakan tidak ada di meja, dan bahwa regulator malah akan fokus pada peningkatan kegiatan ekonomi.***

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah