Presiden Turki mengecam IDF atas jumlah korban jiwa warga Palestina yang sangat besar

- 10 Februari 2024, 14:34 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /Karawangpost/Foto/IG@rterdogan

Puluhan sandera telah dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November.

Kantor Netanyahu mengumumkan pada hari Jumat bahwa IDF akan menyerang Rafah untuk menghilangkan “aktivitas intens” Hamas di kota tersebut. 

Baca Juga: Pemilu 2024: Satgas PAM TPSLN akan ditempatkan di 12 Wilayah Luar Negeri

Militer dan pejabat Israel mengatakan mereka melakukan segala yang mereka bisa untuk meminimalkan jumlah korban warga sipil. 

Para diplomat negara Yahudi tersebut menuduh Hamas menggunakan sekolah, rumah sakit, dan tempat lain sebagai kedok serangan roket dan mengatakan kepada PBB bahwa militan tersebut menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.

Bulan lalu, Mahkamah Internasional yang bermarkas di Den Haag memutuskan bahwa Israel harus mengambil semua tindakan sesuai kewenangannya untuk mencegah genosida di Gaza. Netanyahu menolak keputusan tersebut dan menyebutnya tidak hanya salah, tapi juga keterlaluan.***

Halaman:

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah