KARAWANGPOST - Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto dan Dirjen Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM, Luh Nyoman Puspa Dewi hadir di Gereja HKBP Resort Kabupaten Karawang pada seminar restorasi bumi.
Charles Bonar Sirait yang menjadi moderator dalam acara seminar menyampaikan kalau saat ini sudah saatnya restorasi bumi.
Ini bisa dilakukan dengan meninggalkan energi fosil (minyak, gas dan batubara), untuk selanjutnya beralih ke energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.
Baca Juga: Karawang Kota Pangkal Perjuangan, Peristiwa Rengasdengklok Tandai Kemerdekaan Republik Indonesia
“Kami akan mendorong pemerintah agar segera menerapkan perpindahan dari energi fosil ke energi nonfosil," kata Bonar.
Tujuannya ialah untuk menyelamatkan bumi dan supaya generasi Indonesia tidak mengalami dampak buruk dari suhu bumi yang semakin panas di kemudian hari.
Pendeta Resort HKBP Karawang, Bernat Sitanggang, S.Th, mengatakan, seminar restorasi bumi yang digelar pada Sabtu 20 Agustus ini menjadi salah satu bagian pelayanan gereja, khususnya Gereja HKBP Karawang yang ikut ambil bagian dalam pembangunan.
Baca Juga: Sepuluh Arti Mimpi Menangis Secara Spiritual dan Psikologis
“Jemaat kami ada 1.500 kepala keluarga. Kami akan terus berjuang dengan rendah hati agar tetap bisa beribadah dan juga ambil bagian untuk pembangunan Karawang," katanya.
Dirjen Energi Baru Terbarukan, Kementerian ESDM, Luh Nyoman Puspa Dewi, mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara yang membutuhkan energi fosil cukup tinggi, khususnya sektor industri dan rumah tangga.
Atas hal itu, Kementerian ESDM saat ini tengah melakukan kajian terkait dengan penggunaan kompor induksi untuk rumah tangga yang akan diberlakukan mulai tahun 2025.
Baca Juga: Simak, Ini Bagian Rahasia Tubuh Wanita yang Dipuja Pria
Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, mengatakan, sudah saatnya masyarakat meninggalkan energi fosil atau minyak, gas dan batubara untuk selanjutnya beralih ke energi baru terbarukan.
Hal tersebut harus dilakukan untuk menyelamatkan suhu bumi dan penyelamatan perekonomian Indonesia.
“Selain menaikkan suhu bumi akibat pembakaran minyak, gas dan batubara, energi fosil saat ini secara ekonomi sudah jadi masalah karena menjadi beban yang sangat berat bagi APBN," katanya.
Baca Juga: Cara Mudah Download Video dari YouTube Menggunakan Savefrom, Simak Langkah-langkahnya
Jadi sekarang waktunya mengurangi dan meninggalkan energi fosil, menuju penggunaan energi baru terbarukan.
Ia menyebutkan, saat ini APBN Indonesia sangat terbebani oleh subsidi energi fosil. Sebab, pemerintah Indonesia harus mengimpor minyak dari negara lain.
“Saat ini subsidi untuk energi fosil telah banyak menguras APBN. Sedangkan potensi EBT di Indonesia cukup tinggi jika digarap secara maksimal,” kata Sugeng. ***