Sandiaga Uno: Peringatan 16 Tahun Tsunami Aceh, Momentum Aceh Bangkit dan Menjadi Inspirasi Bangsa

25 Desember 2020, 20:42 WIB
Museum Tsunami Aceh /kemenparekraf/Karawangpost

KARAWANGPOST- Setiap tahun pada tanggal 26 Desember, masyarakat Indonesia akan selalu mengenang peristiwa tsunami yang pernah melanda Aceh dengan segala dampak serius dan masif yang ditimbulkan. Kejadian bencana yang telah mengusik rasa kemanusiaan global itu tidak akan pernah dilupakan.

Momentum peringatan tsunami menjadi media penyemangat untuk terus bangkit dan membangun Aceh lebih baik dengan semangat kebersamaan bagi masyarakat Aceh. Pada tahun ini tepat pada 26 Desember 2020 nanti adalah Peringatan 16 Tahun Tsunami untuk merefleksikan kejadian tsunami yang maha dahsyat.

Peringatan tersebut agar menjadi pelajaran bagi masyarakat Aceh untuk membangun kembali semangat dan kreativitas pelaku ekonomi, khususnya usaha pariwisata dan penguatan budaya Aceh yang selama ini vakum akibat pandemi COVID-19.

Baca Juga: Dampak Covid-19 Masih Mengerikan, Penjualan Motor di Indonesia Merosot

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi rencana Pemerintah Provinsi Aceh menggelar peringatan 16 tahun kejadian Tsunami Aceh pada 26 Desember 2020.

Peringatan tsunami yang akan diselenggarakan secara hybrid ini sebagai bentuk adaptasi sekaligus inovasi di tengah pandemi COVID-19.

Tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 menjadi salah satu catatan sejarah besar Indonesia. Bank Dunia mencatat, jumlah korban akibat Tsunami di Aceh mencapai 167 ribu orang, baik yang meninggal dunia maupun hilang.

Baca Juga: Film Money Heist Di Netflix Musim Kelima: Pertunjukan Terakhir Profesor

Peristiwa yang menyisakan hikmah betapa kuatnya masyarakat Aceh untuk bangkit. Karakter masyarakat Aceh yang kuat dan mandiri memberi inspirasi bangsa ini untuk dapat bangkit dari pandemi COVID-19, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Lebih lanjut, Sandiaga meminta masyarakat menjalankan penerapan protokol kesehatan yang baik agar dampak COVID-19 segera teratasi dan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tumbuh baik dan tercipta lapangan kerja seluas-luasnya.

Aceh seperti provinsi lainnya di Indonesia memiliki sumber daya alam serta budaya kuat yang dapat menjadi potensi dan daya tarik bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif seperti Mi Aceh dan Ayam Tangkap serta keragaman kriya dan busana seperti Songkok Aceh yang bisa menjadi inspirasi produk kreatif.

Baca Juga: Pemprov Jabar Berdayakan Santri Melalui Berbagai Program Unggulan

Menurut Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Provinsi Aceh mengalami peningkatan pada Tahun 2019 mencapai 34.455 orang dibanding tahun sebelumya sebanyak 33.787 orang, namun akibat dampak pandemi COVID-19 jumlah wisman di sepanjang tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 10.401 orang.

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan kepercayaan masyarakat untuk bangkit kembali membangun aspek sosial dan perekonomian melalui satu visi utama menuju Aceh Hebat dengan semangat adaptasi kehidupan baru dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam menunjang kehidupan berkesinambungan dan produktivitas perekonomian.

Baca Juga: Komando Ketahanan Pangan Berfungsi Sebagai Sistem Kewaspadaan Daerah Rawan Pangan  

Peringatan 16 Tahun Tsunami oleh Pemerintah Provinsi Aceh rencananya akan diisi dengan kegiatan zikir dan doa kepada para syuhada tsunami serta tausiyah yang akan disampaikan oleh Syeikh Ali Jaber.

Peringatan dilaksanakan secara sederhana dan terbatas di dua tempat bersamaan di Stadion Harapan Bangsa sebagai lokasi utama peringatan dan Anjong Mon Mata dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan) dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).***

Editor: Zein Khafh

Tags

Terkini

Terpopuler