Seluruh Negara di Dunia Habiskan 11 Triliun Dolar AS untuk Tangani Pandemi COVID-19

28 Juli 2021, 10:27 WIB
Ilustrasi Seluruh Negara di Dunia Habiskan 11 Triliun Dolar AS untuk Tangani Pandemi COVID-19 /KarawangPost/Unsplash/Jason Leung

KARAWANGPOST - Seluruh negara di dunia telah mengalokasikan dana sebesar US$ 11 triliun atau 11 triliun dolar AS untuk melakukan penanganan pandemi COVID-19.

"Untuk menghadapi pandemi yang begitu hebat ini, dunia bahkan sudah mengalokasikan lebih dari US$11 triliun,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam ESG Capital Market Summit 2021 yang dilakukan secara daring pada Selasa 27 Juli 2021.

Setiap pemerintahan di dunia mengupayakan setiap kebijakannya untuk menghadapi ancaman pandemi agar rakyat bisa terlindungi dan ekonomi bisa terus bertahan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 28 Juli 2021, Elsa Coba Gagalkan Sumarno yang Bersaksi ke Polisi, Al Pasang Badan

"Semuanya dilakukan untuk bisa menghadapi ancaman itu, melindungi masyarakat dan dunia usaha, serta perekonomian agar tetap bisa bertahan," kata Sri Mulyani.

Menurut dia, COVID-19 menjadi ancaman bagi setiap negara yang ada di dunia tanpa terkecuali, bahkan virus tersebut terus bermutasi dan meningkatkan angka kematian di dunia.

"Seluruh dunia tanpa kecuali, semuanya menghadapi tantangan ini dan ikhtiar yang dilakukan dampak dari COVID-19 terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan tentu kesehatan, ancaman jiwa itu begitu sangat besar," ucap Sri Mulyani.

Baca Juga: Modus Baru di Masa Pandemi, Truk Angkut Ambulan Rusak Berisi Rokok Ilegal

Sri mengatakan, terkait perbatasan mobilitas manusia karena pandemi ini, tentu menjadi pukulan bagi sektor ekonomi dari setiap negara.

“Karena masyarakat tidak boleh melakukan kegiatan seperti biasa, interaksi, mobilitas, semuanya dibatasi, dan ini pasti memukul sektor sosial ekonomi dari suatu negara,” ungkap Sri Mulyani.

“US$11 triliun sudah dibelanjakan seluruh dunia dalam bentuk fiskal defisit yang melebar, dalam bentuk monetary easing yang semuanya adalah tujuannya untuk bisa menghadapi pandemi COVID-19,” katanya menambahkan.***

Editor: Ali Hasan

Sumber: Kemenkeu

Tags

Terkini

Terpopuler