Kemenkes Datangkan 200 vial Obat Fomepizole dari Singapura untuk Cegah Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak

22 Oktober 2022, 12:18 WIB
Pemerintah beli obat Fomepizole dari Singapura untuk cegah kasus gagal ginjal akut pada anak /Karawang Post/

KARAWANGPOST - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menemukan obat yang dapat menyembuhkan gagal ginjal akut yang saat ini banyak diderita anak-anak di berbagai daerah di Indonesia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan obat tersebut adalah Fomepizole. Namun obat tersebut tidak diproduksi di Indonesia, sehingga haruus didatangkan dari negara lain.

Menurut Budi Gunadi, Fomepizole dalam bentuk injeksi akan didatangkan segera dari Singapura.

Pemerintah telah memesan sebanyak 200 vial obat Fomepizole injeksi ke Singapura.

"Obatnya memang di Indonesia tidak punya. Kemarin didatangkan dari Singapura, saya baru kontak rekan saya Menteri Kesehatan Singapura dan Australia, karena yang paling dekat," kata Budi Gunadi Sadikin, Jumat, 21 Oktober 2022.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Instruksikan Pengawasan Industri Obat Diperketat Cegah Gagal Ginjal Akut pada Anak 

Menkes menyatakan obat Fomepizole injeksi diperuntukan bagi satu pasien per vial dengan dosis injeksi 1,5 gram atau per 1,5 ml.

"Satu orang satu vial, ada beberapa kali injeksi tapi bisa cukup satu vial. Supaya cepat kita datangkan dulu. Kalau ada, bisa didatangkan malam ini juga sehingga bisa segera didistribusikan ke rumah sakit," katanya.

Budi Gunadi menyebut, obat Fomepizole injeksi telah diuji coba kepada 10 pasien AKI yang sedang dirawat di RSCM. Reaksi Fomepizole memicu perbaikan gejala pasien, dan sebagian lainnya stabil.

"Jadi kami merasa lebih yakin bahwa obat ini efektif. Sekarang Pemerintah Indonesia mendatangkan lebih banyak lagi untuk pasien yang ada sekarang, karena kita sudah tahu penyebabnya apa, itu bisa diobati," katanya.

Baca Juga: 5 Obat Sirup Ini Mengandung EG yang Berbahaya Bagi Ginjal, BPOM Tarik dari Peredaran

Budi berharap kehadiran Fomepizole yang sudah diuji coba hingga tiga hari terakhir di RSCM bisa menekan laju kematian pasien gagal ginjal akut.

Budi mengatakan, gagal ginjal akut pada anak ang semula berstatus sebagai penyakit misterius, telah berhasil diungkap
penyebabnya oleh pemerintah bersama pihak terkait berdasarkan hasil penyelidikan patogen yang menjadi cemaran obat sirup bernama Etilen glikol, Dietilen Glikol (DEG) dan etilen glikol butil ether (EGBE).

Berdasarkan hasil penelitian patogen pada pemeriksaan PCR dan metagenomik, kata Budi, diketahui gagal ginjal akut dipicu oleh senyawa kimia tersebut.

"Jika senyawa kimia itu masuk dalam metabolisme manusia, itu mengubah senyawa kimia tadi jadi asam oksalat. Ini berbahaya, kalau asam oksalat masuk ginjal, bisa jadi kalsium oksalat seperti kristal kecil yang tajam merusak ginjal anak," katanya.***

Editor: Gunawan Kus

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler