Sebanyak 1,8 Juta Vaksin COVID-19 Tahap Kedua telah Tiba di Indonesia

- 2 Januari 2021, 09:02 WIB
Vaksin Produksi Sinovac tiba di Bandar Udara Soekarno Hatta
Vaksin Produksi Sinovac tiba di Bandar Udara Soekarno Hatta /Biro Komunikasi Kemenkes/

KARAWANGPOST - Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin COVID-19 vaksin produksi Sinovac tiba di bandar udara Soekarno Hatta Tangerang, dengan pesawat Boeing 777-300 ER dari maskapai Garuda Indonesia pada Kamis 31 Desember 2020.

Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, vaksin yang dimuat dalam 11 buah Envirotrainer, peti kemas berpendingin, vaksin akan langsung dibawa dengan 4 buah truk flatbed ukuran 40 feet untuk disimpan di lokasi penyimpanan khusus milik Bio Farma di Bandung secara aman sesuai dengan standar WHO.

Kedatangan vaksin ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya 1,2 juta vaksin Sinovac tiba pada 6 Desember 2020 lalu. Sehingga menambah ketersediaan vaksin Sinovac menjadi 3 juta dosis.

Baca Juga: Meski Zona Merah Pantai Tanjungpakis Karawang di Padati Wisatawan 

Selanjutnya akan diikuti dengan pengiriman suplai vaksin Covid-19 dalam bentuk bahan baku (bulk) sebanyak 140 juta dosis secara bertahap dimulai dari bulan Januari 2021.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers usai kedatangan vaksin menyatakan, Presiden menugaskan pemerintah untuk selama liburan tahun baru ini untuk terus bekerja keras agar vaksinasi nasional bisa berjalan sebaik-baiknya melayani seluruh masyarakat.

“Hari ini kita menyaksikan kedatangan tahap ke-2 vaksin Sinovac ke Indonesia. Insya Allah dengan do’a seluruh rakyat Indonesia, kami harapkan sebelum rakyat Indonesia kembali masuk bekerja di bulan Januari vaksin ini sudah bisa kami distribusikan ke 34 Provinsi di seluruh Indonesia untuk kita bisa memulai program vaksinasi bagi para tenaga kesehatan kita”.

Baca Juga: Lee Min Ho Donasikan Rp644 Juta untuk Perlindungan Korban Pelecehan Anak

Sementara, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengungkapkan, Dari awal kita terus menjalin komunikasi untuk mengamankan suplai dari berbagai sumber lain, secara paralel pembicaraan berkesinambungan saat ini juga sedang dilakukan dengan Pfizer (dan BioNTech) yang berasal dari Amerika Serikat dan Jerman.

Sebelum digunakan, semua vaksin yang disetujui dan dihadirkan pemerintah menjalani proses evaluasi sesuai standar WHO dan internasional untuk mendapatkan izin penggunaan dari Badan POM, serta rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia.***

Editor: M Haidar

Sumber: Biro Komunikasi Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x