KKP Ajak Swasta Perkuat Kemitraan Sektor Kelautan dan Perikanan Kawasan ASEAN

- 30 Januari 2021, 20:22 WIB
Ratusan kapal ber tonase besar menyesaki Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC). sekitar 8000 kapal nelayan di Cilacap pulang akibat cuaca ekstrim mulai hari ini hingga besok.
Ratusan kapal ber tonase besar menyesaki Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC). sekitar 8000 kapal nelayan di Cilacap pulang akibat cuaca ekstrim mulai hari ini hingga besok. /Evi Yanti/Portal Purwokerto


KARAWANGPOST
- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menawarkan berbagai kerjasama dengan sektor swasta melalui skema kemitraan publik-swasta.

Kolaborasi antara publik dengan swasta merupakan modal kuat bagi pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang adaptif terhadap kondisi global sebagai langkah nyata. 

Merujuk laporan Asian Development Bank (ADB) tentang pembangunan ASEAN, disebutkan bahwa pola kemitraan publik-swasta di ASEAN memberikan kontribusi kurang dari satu persen terhadap PDB.

Sementara keuangan publik pada masing-masing negara sangat bervariasi, sekitar dua persen hingga sepuluh persen terhadap PDB.

Baca Juga: Vaksinasi Tahap Pertama Karawang Berjalan Lancar

"Hal ini membuka peluang untuk meningkatkan investasi melalui skema Public Private Partnership (PPP)," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti saat mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam Marine and Fisheries Bussiness and Investment Forum (MFBIF) bertajuk “ASEAN Public Private Partnership: Peluang dan Tantangan,” Kamis, 28 Januari 2021.

Artati memastikan pemerintah Indonesia menyadari pentingnya kemitraan strategis antar negara, utamanya di kawasan ASEAN, dengan saling berbagi kepentingan, tantangan, dan manfaat dalam pembangunan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.

Baca Juga: KKP Musnahkan Rumpon Ilegal dan Alat Tangkap Trawl

Bahkan, Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN sekaligus membangun jejaring kerja sama dengan swasta dalam mempromosikan implementasi industri kelautan dan perikanan yang berkelanjutan di Kawasan ASEAN.

Tak hanya itu, di era new normal, KKP terus berupaya mengajak calon investor untuk berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan.

"Untuk itu, Pemerintah Indonesia telah menerbitkan berbagai kebijakan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui upaya mediasi, fasilitasi, insentif, dan promosi peluang investasi," urainya.

Baca Juga: Inilah Penyebab Karawang Selama Tujuh Minggu Zona Merah

Artati berharap, upaya-upaya tersebut mampu mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui pengurangan pengangguran, peningkatan konsumsi, dan peningkatan ekspor nasional. Sebagai gambaran, pada tahun 2020, nilai ekspor Indonesia mencapai 5,2 miliar dolar AS meningkat 5,4 persen dibandingkan tahun 2019.

 "Hal ini menunjukkan bahwa sektor perikanan terus tumbuh, meski di tengah dampak pandemi COVID-19," jelas Artati.

KKP memfokuskan pembangunan sektor kelautan dan perikanan pada optimalisasi dan penguatan perikanan budidaya, penguatan pelaku usaha perikanan skala kecil.

Baca Juga: Menaker Sebut 29,12 juta Penduduk Usia Kerja Terdampak Pandemi COVID-19

Kemudian membangkitkan industri kelautan dan perikanan melalui pemenuhan bahan baku industri, peningkatan mutu dan nilai tambah untuk peningkatan investasi dan ekspor serta pengelolaan laut, pesisir dan pulau-pulau kecil, sekaligus penguatan sumber daya manusia dan inovasi penelitian.

Selain itu, sebagai upaya terobosan salah satu langkah pertama yang dilakukan KKP di bawah komando Menteri Trenggono adalah mempelajari bagaimana negara akan menerima manfaat dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) perikanan tangkap.

Kemudian langkah kedua menggerakkan perikanan budidaya yang didukung oleh badan riset KP untuk peningkatan ekonomi masyarakat, dan pemulihan ekonomi masyarakat dengan membangun kampung-kampung perikanan budidaya berdasarkan komoditas.

Baca Juga: Chef Renatta Semakin Kesohor, Ungkap Aksi Nakal Penggemar Sampai Dikirimi Foto Alat Kelamin

"Program terobosan ini dilaksanakan dengan tetap menjaga kelestarian sumber daya laut dan perikanan secara berkelanjutan," tandasnya.

Sementara itu, diketahui MFBIF ASEAN Public Private Partnership (PPP) adalah forum regional yang bertujuan untuk mendiskusikan peluang dan tantangan untuk memberikan pemahaman kepada dunia usaha mengenai konsep kemitraan pemerintah dan pihak swasta di antara negara anggota ASEAN.

Skema Kerjasama dalam PPP yang sudah diterapkan di negara ASEAN umumnya terkait dengan keterlibatan pemerintah dan swasta, seperti mekanisme Co-Sharing atau pemberian akses Pengusahaan Lahan kepada Swasta terutama untuk membangun industri perikanan dan budidaya, atau pada akses pasar dan distribusi online.

Baca Juga: Tidak Terdampak Pandemi Industri Tembakau Magelang  Tetap Bergeliat

Skema kemitraan/Kerjasama antara Pemerintah-Swasta di sektor kelautan dan perikanan merupakan rencana aksi yang dipromosikan ASEAN untuk mengeksplorasi teknologi, sumber daya kelautan dan perikanan, keahlian dan akses pasar baik di kawasan ASEAN.

Dan juga global untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing usaha di sektor kelautan dan perikanan, dengan prinsip keberlanjutan dan inklusivitas.***

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah