KKP Lakukan Penyelidikan Mamalia Laut Terdampar Massal di Indonesia

- 7 Maret 2021, 19:08 WIB
Mamalia laut paus pilot terdampar massal di Madura
Mamalia laut paus pilot terdampar massal di Madura /Karawangpost/KKP

KARAWANGPOST - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) mendalami penyebab mamalia laut terdampar massal di Indonesia untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, khususnya kejadian paus pilot terdampar massal di Madura.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk memastikan kelestarian biota laut dan keberlanjutan populasinya untuk kesejahteraan bangsa dan generasi yang akan datang. Pasalnya, mamalia laut merupakan biota laut yang terancam punah dan statusnya telah dilindungi penuh secara nasional dan internasional.

Dirjen PRL, Tb. Haeru Rahayu menjelaskan perairan Indonesia merupakan salah satu jalur migrasi mamalia laut dunia seperti paus, lumba-lumba, duyung. Dari 90 jenis mamalia laut yang ada di dunia, 35 jenisnya ada di Indonesia, dikutip laman KKP pada Minggu, 7 Maret 2021.

Baca Juga: Mandi Air Panas Vs Mandi Air Dingin, Simak Manfaatnya

“Salah satu ancaman terhadap mamalia laut di Indonesia adalah banyaknya mamalia laut yang terdampar di wilayah perairan Indonesia dari waktu ke waktu,” ujar Tebe di Jakarta.

Menuut data KKP yang dihimpun oleh Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (Dit. KKHL) mencatat pada tahun 2015 terjadi peristiwa terdampar 103 ekor mamalia laut, kemudian tahun 2016 tercatat sebanyak 255 ekor, tahun 2017 ditemukan sebanyak 143 ekor, tahun 2018 sebanyak 154 ekor, tahun 2019 sebanyak 142 ekor, dan tahun 2020 sebanyak 107 ekor.

Baca Juga: Apa Itu Poliamori dan Bagaimana Bentuk Hubungan Ini Bekerja

Sedangkan di tahun 2021 hingga Februari telah tercatat 66 individu mamalia laut yang terdampar, termasuk kasus terdamparnya 52 ekor Paus pilot di Desa Patereman, Modung, Bangkalan, Madura.

Lebih lanjut Tebe menjelaskan, kecepatan dan ketepatan dalam penanganan setiap kejadian terdampar hidup menjadi hal yang sangat penting dan berdampak besar terhadap keselamatan biota laut tersebut.

Tebe juga berpesan kepada para relawan di lapangan agar tetap mengutamakan keselamatan para responder saat melakukan upaya penanganan di lapangan.

Baca Juga: Louis Tomlinson Gagas Pendirian Managemen Musik bagi Talenta Baru

“Mengetahui penyebab kejadian mamalia laut terdampar sangat penting untuk penanganan ke depan. Karenanya, saya mengajak para pakar dari Unair, IPB, WSI, RASI, dan Flying Vet untuk mendiskusikan fenomena ini,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur KKHL, Andi Rusandi menerangkan untuk menjawab persoalan terdamparnya mamalia laut, KKP bersama para mitra telah mengembangkan jejaring penanganan dan bimbingan teknis penyelamatan mamalia laut terdampar baik yang dilakukan di pusat maupun di Unit Pelayanan Teknis (UPT).

Baca Juga: Antisipasi Pemalsuan Vaksin Covid-19, Polri Akan Menindak Tegas

“Tugas penyelamatan mamalia laut terdampar ini bukan hanya tugas pemerintah tapi juga membutuhkan dukungan, komitmen dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk masyarakat pesisir sebagai garda terdepan penyelamatan,” kata Andi.

Kemudian juga, ahli biologi Yayasan Konservasi RASI, Danielle Kreb mengatakan mengungkapkan keberadaan mamalia laut sangat penting bagi keseimbangan ekosistem laut. Menurutnya, mamalia laut memberikan sumbangan ekologis yang sangat penting bagi ekosistem di bumi dan manusia yang memanfaatkan atau berasosiasi dengan biota tersebut.***

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah