Presiden Jokowi Buka Suara Terkait Kritik Poster BEM UI

- 29 Juni 2021, 18:03 WIB
Presiden Joko Widodo pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) P4G - Partnering for Green Growth and Global Goals 2030 digelar di Korea Selatan
Presiden Joko Widodo pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) P4G - Partnering for Green Growth and Global Goals 2030 digelar di Korea Selatan /dok.foto/Biro Humas Kemensetneg/

KARAWANGPOST - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunggah sebuah video tanggapan terkait poster kritik dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia.

Pasalnya, poster kritik dari BEM Universitas Indonesia mendadak heboh sampai memicu perdebatan sengit setelah diunggah di akun media sosial Twitter dan Instagram @bemui_official.

Poster tersebut merupakan kritik yang dilakukan mahasiswa Universitas Indonesia atas perkataan-perkataan janji yang dilontarkan Jokowi tidak berjalan dengan semestinya.

Jokowi pun menganggap bahwa kritik tersebut adalah hal biasa karena memang sejak dahulu sudah banyak yang mengkritik beliau mulai dari menyebut dirinya yang klemar-klemer, planga-plongo, sampai yang terbaru adalah julukan kritik dari poster BEM UI 'The King of Lip Service'.

Baca Juga: Tips Terhindar Covid-19 ala Deddy Corbuzier, Simak Ada Hal yang Unik 

"Itu kan sudah sejak lama ya, dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, ada juga yang bilang juga saya itu plonga-plongo, kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter, kemudian ada juga yang ngomong saya ini bebek lumpuh, dan baru-baru ini ada yang ngomong saya ini bapak ripang, dan terakhir ada yang menyampaikan mengenai 'The King of Lip Service'," kata Jokowi dalam unggahan video di akun Instagram miliknya @Jokowi pada 29 Juni 2021.

Jokowi anggap hal yang dilakukan BEM UI adalah sebuah bentuk ekspresi mahasiswa dalam berdemokrasi.

"Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi, jadi, kritik itu ya boleh-boleh saja dan universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekpresi," sambung Jokowi dalam keterangannya.

Baca Juga: Gempa Yogyakarta, Warganet: Pantesan Kasurku Goyang

Presiden juga mengiingatkan bahwa boleh saja mengkritik namun tetap sadar bahwa saat ini berada di negara yang memiliki budaya tatakrama dan sopan santun yang baik, jadi gunakanlah budaya itu ketika berdemokrasi.

"Tapi juga ingat, kita ini memiliki budaya tatakrama, memiliki budaya kesopansantunan, ya saya kira biasa saja, mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat,"

Tak mempermasalahkan lebih dalam terkait poster dari BEM Universitas Indonesia itu, Jokowi tetap akan fokus pada permasalahan yang lebih genting saat ini, yaitu penanganan COVID-19.

"Tapi, yang saat ini penting, kita semuanya memang bersama-sam fokus untuk penanganan pandemi COVID-19," ungkap Jokowi dalam keterangan unggahan video Instagramnya pada 29 Juni 2021.

Baca Juga: Viral Jual Data KTP di Forum Media Sosial

Saat ini unggahan video tersebut telah disaksikan sebanyak 351.059 tayangan dan mendapat komentar sebanyak 3.657 dari warganet, beberapa setuju dan tidak setuju atas permasalahan poster BEM UI tersebut.

"Benar pak, tetapi kritikannya harus membangunlah, ini kritikan tidak sesuai dengan faktanya,," kata akun @makmur_manalu8281.

"Biarin aja pak, pemerintah sebelumnya juga banyak yang dikatain," ungkap akun @renawendys.

Adapun komentar warganet yang menganggap aksi BEM UI tersebut hanya untuk cari perhatian semata.

"Mereka hanya capek pak, sehat selalu pak Presiden," tulis akun @gunawangold.

Komentar lainnya menganggap jawaban Jokowi hanyalah jawaban standar.

Baca Juga: Neraca Perdagangan Sektor Kelautan dan Perikanan Surplus Rp27 Triliun

"Jawaban standar. Bukan yang kami harapkan," kata akun @wawanng_.

Disisi lain, komentar warganet lainnya tetap dukung kinerja Jokowi sampai masa jabatan habis.

"Mantabs pakde, sekarang fokus kerja sebaik-baiknya sampai akhir jabatan," ujar akun @dehand2301.

Ada juga warganet yang mengadu bahwa akun anggota BEM UI sampai diretas.

"Tapi akun mereka diretas pak," imbuh akun @mizarprasetia seolah bingung dan heran.

Adapun warganet yang menegaskan bahwa yang sebenarnya tersinggung bukan Jokowi, namun lembaga pemerintah atau oknum yang mengatasnamakan presiden.

"Yang tersinggung bukan pakde, yang tersinggung itu lembaga kepemerintahan, orang-orang/ oknum-oknum yang mengatasnamakan presiden," ujar akun @sinisamaom.

Komentar lainnya seolah mengundang banyak makna.

"Terkadang hinaan seorang musuh lebih jujur daripada pujian seorang teman.," ungkap tegas akun @om_mochaa.***

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah