Badan Pengawas Nuklir PBB Desak Jawab Iran Soal Perpanjangan Perjanjian

- 26 Juni 2021, 06:10 WIB
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menghadiri konferensi pers selama pertemuan dewan gubernur di kantor pusat IAEA di Wina, Austria, 7 Juni 2021.
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menghadiri konferensi pers selama pertemuan dewan gubernur di kantor pusat IAEA di Wina, Austria, 7 Juni 2021. /REUTERS/Leonhard Foeger

KARAWANGPOST - Badan pengawas nuklir PBB atau IAEA menuntut jawaban Iran tentang perpanjangan perjanjian pemantauan yang telah berakhir pada Jumat, 25 Juni 2021.

"Tanggapan segera dari Iran diperlukan dalam hal ini," kata Ketua Badan pengawas Nuklir PBB dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan ini berdasarkan laporan yang disampaikan Ketua Badan pengawas nuklir PBB, Rafael Grossi kepada Dewan Gubernur yang beranggotakan 35 negara.

Baca Juga: 7 Ekor Kambing Titipan Orang Hilang, Netizen Galang Dana untuk Pak Sawin

"Untuk memahami posisi Iran mengenai kemungkinan pengumpulan, perekaman, dan penyimpanan data yang berkelanjutan", demikian laporan yang disampaikan Rafael Grossi.

Sampai hari Jumat lalu, Iran belum mengindikasikan apakah mereka bermaksud untuk mempertahankan pengaturan tersebut, katanya.

Kantor berita Iran Tasnim melaporkan, duta besar Iran untuk Badan pengawas Nuklir PBB, Kazem Gharibabadi, mengatakan bahwa Iran tidak diharuskan untuk mematuhi permintaan Rafael Grossi.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS. mengungkapkan Teheran harus melibatkan Badan pengawas nuklir dengan tidak menunda lebih lanjut.

Jika tidak maka akan bertentangan dengan keinginan Iran untuk melanjutkan kepatuhan dalam perjanjian nuklir 2015 atau Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x