Presiden Sampaikan Tiga Hal Pemicu Kenaikan Covid-19

- 26 Oktober 2021, 15:32 WIB
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo /dok.foto/BPMI Setpres/

KARAWANGPOST - Situasi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia makin membaik, perkembangan kasus harian juga  berangsur membaik jika dibandingkan beberapa waktu kebelakang.

Presiden RI Joko Widodo mengingatkan, meski demikian pandemi Covid-19 harus tetap disikapi dengan kehati-hatian.

“Artinya, kita pada posisi yang baik, pada posisi yang rendah. Tetapi perlu saya ingatkan bahwa pandemi ini belum berakhir,” ujar Presiden saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se-Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 25 Oktober 2021.

Baca Juga: Guntur Romli: Penyiksaan Anjing Bernama Canon di Aceh Adalah Haram

Sejumlah indikator seperti tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR), positivity rate, hingga laju reproduksi efektif (Rt) telah berada di bawah standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kasus harian Covid-19 menurun drastis jika dibandingkan dengan kasus saat puncak penularan yang sempat mencapai 56 ribu kasus positif.

Dalam empat hari terakhir, kasus harian relatif rendah yakni 22 Oktober hanya 760 kasus, 23 Oktober 802 kasus, 24 Oktober 623 kasus, dan 25 Oktober 460 kasus.

Baca Juga: Kasus Kim Seon Ho Terungkap, Staff Hometown Cha Cha Cha Beri Dukungan

Presiden mengingatkan, bahwa tren kasus positif di dunia dalam minggu ini mengalami kenaikan sekitar dua persen. Di Eropa misalnya, dalam minggu ini naik sampai 23 persen. Di Amerika Selatan naik 13 persen.

“Inilah yang harus mengingatkan kita, bahwa kita harus tetap pada posisi hati-hati, pada posisi waspada karena dunia masih dihadapkan pada ketidakpastian. Sekali lagi, terjadi tren kenaikan kasus dunia,” jelas Presiden.

Tren kenaikan kasus Covid-19 masalahnya ada pada tiga hal. Pertama, relaksasi yang terlalu cepat dan tidak melalui tahapan-tahapan. Kedua, protokol kesehatan yang tidak disiplin lagi, misalnya kebijakan lepas masker di sejumlah negara. Ketiga, pembelajaran tatap muka di sekolah.

Baca Juga: Rachel Vennya Jalani Pemeriksaan Selama Dua Jam Terkait Mobil RFS

“Hati-hati juga mengenai sekolah, yaitu pembelajaran tatap muka. Tiga hal ini agar kita semuanya hati-hati,” tegas  Presiden.

Protokol kesehatan di sekolah harus dijalankan secara disiplin dan ketat terutama di sejumlah area seperti kantin dan tempat parkir.

Selain itu, Presiden juga meminta agar para kepala daerah dan seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk turut mengingatkan pihak sekolah.

Baca Juga: Gempa Hari Ini: 26 Oktober 2021, Gempa M 4.0 SR Guncang Wilayah Dogiyai Papua

"Kita juga perlu pengawasan lapangan. Manajemen pengawasan lapangan ini sangat diperlukan sehingga kejadian-kejadian yang ada di negara lain tidak terjadi di sini,” ungkapnya.

Presiden menekankan pendidikan yang berkualitas harus tetap dihadirkan bagi anak-anak Indonesia.

“Saya berharap agar pembelajaran tatap muka terus didorong, tetapi juga percepatan vaksinasi terhadap anak-anak kita, murid-murid kita juga dipercepat. Pendidikan yang tetap berkualitas harus kita hadirkan di tengah-tengah anak didik kita,” jelas Presiden.***

Editor: M Haidar

Sumber: BPMI Setpres


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah