Pada awal Oktober 2022, 4 pekerja proyek di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat tewas dibunuh KKB. Sepanjang tahun 2021 hingga 2022, rentetan tindak kekerasan berupa pembunuhan warga sipil, pekerja, dan penyerangan terhadap aparat oleh KKB menjadi peristiwa menonjol yang mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat Papua.
Operasi Damai Cartenz 2022 yang digelar Polda Papua dengan back up penuh Mabes Polri, merupakan transformasi dari Operasi Nemangkawi yang digelar sebelumnya. Berbeda dengan Operasi Nemangkawi, Operasi Damai Cartenz 2022 dijalankan dengan mengedepankan pendekatan humanis (soft approach) dibandingkan dengan pendekatan militer (hard approach).
Dalam menjalankan operasi ini, personel Polri yang bertugas di wilayah operasi diminta tidak menggunakan senjata dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Hal itu sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo agar penanganan masalah Papua tidak dilakukan dengan penggunaan senjata.
Soft Approach Policing
Sejalan dengan kebijakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yaitu mewujudkan transformasi Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparasi, Berkadilan), Polri mengambil langkah terobosan untuk mengatasi berbagai masalah di Papua dengan mengembangkan pendekatan humanis (soft approach policing).
Baca Juga: Polri: 8 Pintu Darurat di Stadion Kanjuruhan Tidak Berfungsi dengan Baik
Pendekatan humanis diimplementasikan melalui Program Binmas Noken. Binmas adalah sebuah fungsi di kepolisian yang dipadukan dengan ‘noken’ yang merupakan konsep kearifan lokal bermakna kemakmuran, keluhuran, dan keagungan (dignity) masyarakat Papua.
Pendekatan humanis dijalankan oleh Satgas Binmas Noken melalui pembangunan masyarakat (community development) yakni suatu gerakan yang dirancang guna meningkatkan taraf hidup melalui partisipasi aktif dan inisiatif masyarakat.