Pemilu 2024: Pendapatan Rendah, Suara Masyarakat Berpotensi dibeli Politisi

- 10 Oktober 2023, 15:39 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD
Menko Polhukam Mahfud MD /Karawangpost/Foto/Kemenko Polhukam

KARAWANGPOST - Pemilu 2024 dikhawatirkan cenderung ke arah transaksional atau politik uang yang disebabkan oleh rendahnya pendapatan.

Hal itu disampaikan, Menko Polhukam Mahfud MD yang mengkhawatirkan adanya politik uang hal itu disebabkan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia yang masih sangat rendah.

Atas dasar itu, Menko Mahfud menegaskan, suara masyarakat berpotensi bisa dimanfaatkan atau dibeli oleh politisi.

Baca Juga: 670 KPM di Cikampek Selatan Kabupaten Karawang Terima Bansos Beras 10 Kg

Oleh sebab itu, Menko Polhukam mengharapkan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia naik menjadi US$5.500.

"Pemilu kita nampaknya masih akan transaksional, karena pendapatan per kapita masih rendah. Demokrasi semakin baik, jika pendapatan per kapita naik 5.500 dolar Amerika Serikat, sekarang masih 4.500 dolar Amerika," ujar Menko Mahfud, Senin 9 Oktober 2023.

Menko Mahfud membeberkan, praktik politik transaksional tidak hanya terjadi jual-beli suara antara kontestan dengan pemilih. Namun, terjadi juga antar kontestan dan antar parpol.

Baca Juga: Harga Jagung Merangkak Naik, Mendag Sebut Pemerintah akan Melakukan Impor Jagung

"Sistem demokrasi di Indonesia belum sempurna. Namun saat ini demokrasi dianggap sebagai sistem pemerintahan yang paling baik," ucap Menko Mahfud.

Halaman:

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah