Eko Yuli Irawan Sumbang Medali Perak untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo

Eko hanya mampu finis di posisi ke-2 kelas 61 kg putra dengan total angkatan 302 kg, snatch 137 kg dan clean and jerk 165 kg. Setelah misinya untuk menebus medali emas Olimpiade gagal terwujud setelah kalah bersaing dari lifter China Li Fabin. Minggu 25 Juli 2021.

 

Sementara itu, Li Fabin merebut medali emas dengan total angkatan 313 kg, snatch 141 kg dan clean and jerk 172 kg.

 

 

Persaingan perebutan medali emas kelas 61 kg putra sudah terasa sejak awal antara dua juara dunia, Eko Yuli Irawan dan Li Fabian asal China.

 

Eko mengawali angkatan snatch dan sukses membuka angkatan pertamanya seberat 137 kg. Sedangkan, Li Fabin gagal pada angkatan pertama dengan berat beban sama. 

 

Pada kesempatan kedua, Eko mencoba menaikkan beban menjadi 141 kg  Sayangnya, barbel gagal diangkatnya.

 

 

Pertandingan makin menegangkan ketika Li Fabin sukses mengangkat snatch 137 kg pada kesempatan kedua, sebelum menaikkan beban menjadi 141 kg pada percobaan ketiga.

 

Eko gagal membayar kegagalan pada kesempatan kedua karena tidak berhasil melakukan angkatan snatch 141kg pada percobaan ketiganya. Sehingga angkatan snatch terbaik Eko hanya 137 kg, sementara Li Fabin 141 kg.

 

Pada kategori clean and jerk, Eko berhasil mengawali angkatan seberat 165 kg. Demikian pula dengan Li Fabin yang membuka angkatan 166 kg.

 

 

Li Fabin kembali sukses melakukan clean and jerk 172 kg pada percobaan kedua dan mencatatkan rekor. Sementara, Eko gagal dengan clean and jerk seberat 177 kg.

 

Lifter kelahiran Lampung itu pun harus puas dengan medali perak seusai gagal melakukan clean and jerk 177 kg pada percobaan terakhir.

 

Medali perak yang diraih Eko sebagai kedua untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo. Sebelumnya, disumbangkan lifter Windy berupa medali perunggu di kelas 49 kg putri.***