UNESCO Tetapkan Pantun sebagai Warisan Budaya Dunia

18 Desember 2020, 00:29 WIB
Ilustrasi /Pixabay.com

KARAWANG POST - Bagi masyarakat Melayu, pantun tidak sekadar alat komunikasi sosial. Tapi juga menyimpan nilai-nilai yang menjadi panduan moral.

Kini pantun ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB -UNESCO)

Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Prof. Surya Rosa Putra mengatakan penetapan itu ditetapkan pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis, pada Kamis, 18 Desember 2020.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Empat Penyedap Rasa Ini Berlabel Tidak Halal dari MUI?

Seperi dilansir Antara, nominasi pantun diajukan secara bersama-sama oleh Indonesia dan Malaysia, untuk menjadi tradisi budaya Indonesia ke-11 yang diakui UNESCO.

Sebelumnya Pencak Silat diinskripsi sebagai Warisan Budaya Tak Benda 12 Desember 2019.

Surya Rosa Putra mengatakan UNESCO menilai Pantun memiliki arti penting bagi masyarakat Melayu, bukan hanya sebagai alat komunikasi sosial, namun juga kaya akan nilai-nilai yang mejadi panduan moral.

Baca Juga: Klaster Pilkada Karawang Diklaim Tidak Ada, Kasus Covid-19 Justru Melonjak Pasca-Pilkada

Pesan yang disampaikan melalui Pantun umumnya menekankan keseimbangan dan harmoni hubungan antarmanusia.

Bagi Indonesia, keberhasilan penetapan Pantun sebagai Warisan Budaya Tak Benda tidak lepas dari keterlibatan aktif berbagai pemangku kepentingan.

Dikatakannya keterlibatan baik pemerintah pusat dan daerah, maupun berbagai komunitas terkait Pantun seperti Asosiasi Tradisi Lisan (ATL), Lembaga Adat Melayu, Komunitas Joget Dangdung Morro, Komunitas Joget Dangdung Sungai Enam, Komunitas Gazal Pulau Penyengat, Sanggar Teater Warisan Mak Yong Kampung Kijang Keke, serta sejumlah individu dan pemantun Indonesia.

Baca Juga: Sebelas Hari Lagi, Enam Pecahan Uang Kertas Ini Tidak Lagi Berlaku

Prof. Surya menyampaikan sebagai nominasi Indonesia pertama diajukan bersama dengan negara lain, inskripsi Pantun memiliki arti penting bagi Indonesia dan Malaysia, yang merefleksikan kedekatan dua negara serumpun yang berbagi identitas, budaya, dan tradisi Melayu.

Bagi komunitas Melayu, Pantun memiliki peran penting sebagai instrumen komunikasi sosial dan bimbingan moral yang menekankan keseimbangan, harmoni, dan fleksibilitas hubungan dan interaksi antarmanusia dalam syairnya.

Diharapkan Indonesia dan Malaysia berkomitmen untuk terus melakukan berbagai upaya untuk memastikan pelindungan Pantun sebagai Warisan Budaya Takbenda melalui pelibatan aktif komunitas lokal di kedua negara. ***

Editor: Ali Hasan

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler