KARAWANGPOST - Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Sebuah survei yang dilakukan oleh Hootsuite dan We Are Social pada tahun 2022 menunjukkan bahwa 86% remaja Indonesia menggunakan media sosial. Di antara platform media sosial yang paling populer di kalangan remaja Indonesia adalah TikTok, Instagram, dan Facebook.
Media sosial, khususnya platform populer seperti TikTok, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Namun, sejauh mana media sosial dapat menjadi teman ataukah menjadi racun yang merusak kepercayaan diri remaja. Mari kita telaah dampaknya.
Kepercayaan Diri - Diukur dari Likes dan Views
Tren di media sosial seringkali menciptakan standar kecantikan dan keberhasilan yang mungkin sulit diukur oleh remaja. Jumlah likes dan views dapat menjadi penilaian diri yang merugikan, memicu perbandingan tak sehat, dan merusak kepercayaan diri.
Baca Juga: Realisasi Produksi Padi Karawang Tahun 2023 mencapai 1,4 Juta Ton
Fenomena Viral dan Tekanan Konformitas
TikTok dikenal dengan tren viral yang dapat membuat remaja merasa tertinggal jika tidak ikut serta. Tekanan untuk berkonformitas dengan tren tertentu dapat merugikan perkembangan identitas pribadi dan membuat remaja kehilangan kepercayaan diri karena merasa tidak cukup trending.
Bahaya Body Image dan Filter Digital
Filter digital yang sering digunakan di platform media sosial menciptakan citra tubuh yang tidak realistis. Remaja yang terpapar terus-menerus pada gambar-gambar yang di edit ini dapat mengembangkan persepsi diri yang tidak sehat, menyebabkan ketidakpuasan terhadap penampilan fisik mereka.