Mencegah Batu Ginjal dan Batu Empedu

- 30 Januari 2024, 10:00 WIB
Ilustrasi - Ruang Operasi
Ilustrasi - Ruang Operasi /KarawangPost/Foto/Pixabay - sasint

KARAWANGPOST – Penyakit batu ginjal dan batu kandung empedu banyak dialami oleh penduduk Indonesia, terutama kaum pria. Adapun faktor-faktor yang berperan pada pembentukan batu ginjal/kandung kemih meliputi ras, keturunan, jenis kelamin, bakteri, kurang minum, air minum jenuh mineral, pekerjaan, makanan dan suhu tempat kerja.

Batu ginjal atau kandung kemih lebih banyak diderita penduduk dari ras Afrika dan Asia (termasuk Indonesia) dibandingkan penduduk Amerika dan Eropa. Jika berdasarkan keturunan, peluang terkena batu ginjal atau kandung kemih lebih besar seandainya terdapat riwayat penderita batu ginjal atau kandung kemih dalam keluarga. Sedangkan dari sisi jenis kelamin, pria lebih berisiko terkena batu ginjal atau kandung kemih dibandingkan wanita. Diperkirakan 80% dari pria berusia 70 tahun mengalami gejala tersebut.

Bakteri juga dapat menimbulkan pembentukan batu ginjal. Saluran urine yang terinfeksi bakteri pemecah urea pada urin akan menstimulasi pembentukan batu pada kandung kemih. Jika kurang minum, maka kepekatan urin meningkat (konentrasi semua substansi dalam urin meningkat), sehingga mempermudah pembentukan batu. Lantas air minum jenuh mineral, terutama kalsium, berpengaruh besar terhadap pembentukan batu.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Ikan Bandeng Goreng Sambal Kecap

Pekerjaan dari pekerja keras yang banyak bergerak, misal buruh dan petani lebih besar  berisiko mengidap batu ginjal atau kandung kemih dibandingkan pekerjaan yang lebih banyak duduk. Konsumsi makanan juga berpengaruh, seperti pada masyarakat ekonomi rendah (kurang makan putih telur) sering menderita batu saluran kemih. Makanan dengan kadar oksalat, natrium dan kalsium yang tinggi dan protein hewan dengan purin tinggi memicu terbentuknya batu ginjal/kandung kemih. Lantas suhu, yaitu tempat dengan suhu panas semisal daerah tropis (Indonesia) dan di kamar mesin, di mana banyak mengeluarkan keringat akan mempermudah pembentukan batu ginjal atau kandung kemih.

Upaya pengobatan batu ginjal/kandung kemih umumnya dengan pembedahan atau operasi, minum obat atau pengobatan tradisional.

Pembedahan dilakukan jika ukuran batu besar dan tidak dapat dikeluarkan bersama urine. Pembedahan dapat menghilangkan batu ginjal secara tuntas, namun ada kemungkinan kerusakan pada jaringan. Dengan perkembangan teknologi, dapat dilakukan pembedahan endoskopi atau penghancuran batu dengan gelombang kejut.Timbulnya batu kembali sangat mungkin terjadi.

Upaya lain dengan minum obat yang tergantung dari jenis batu ginjal atau kandung kemih yang diderita. Contohnya Hidroklorotiazid untuk mengobati batu kalsium. Sementara cara tradisional sebagai cara yang paling banyak ditempuh penderita. Dari berbagai ramuan/macam-macam tanaman, yang paling banyak dan terbukti manjur digunakan antara lain dengan minum air rebusan daun kumis kucing, daun tempuyung dan herba meniran (seluruh bagian tanaman kecuali akar). Banyak penelitian mengenai masing-masing tanaman tersebut, baik uji diuretik (meningkatkan urin) maupun anti batu ginjal/kandung kemih. Dan penelitian terbaru menyatakan, kombinasi dari ketiga tanaman tersebut dapat mencegah dan mengobati penyakit batu ginjal atau kandung kemih. Disimpulkan pula dalam penelitian tersebut, efek mencegah pembentukan batu ternyata lebih besar.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Jamur Teriyaki

Halaman:

Editor: Hani Tania

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x