KARAWANGPOST - Jengkol, si unik dengan aromanya yang khas, kini tak hanya digemari di Indonesia, tapi juga di mancanegara. Permintaan jengkol yang tinggi membuka peluang bisnis yang menjanjikan bagi para petani. Namun, keterbatasan lahan sering menjadi kendala bagi para pemula yang ingin mencoba budidaya jengkol.
Jangan khawatir! Artikel ini akan mengupas teknik budidaya jengkol sederhana dan efisien yang dapat diterapkan di lahan terbatas, sehingga Anda dapat menikmati jengkol segar dan hemat biaya.
Memilih Bibit Unggul
Kunci utama panen jengkol berlimpah terletak pada bibit unggul. Pilihlah bibit dari pohon jengkol yang terbukti produktif, sehat, dan bebas penyakit. Pastikan bibit berasal dari sumber terpercaya seperti petani berpengalaman atau pembibitan resmi.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Rawon Tempe Lezat dan Mudah
Persiapan Lahan dan Penanaman
Meskipun memiliki lahan terbatas, Anda tetap dapat menanam jengkol dengan teknik yang tepat. Siapkan pot atau drum bekas dengan ukuran minimal diameter 50 cm dan tinggi 80 cm. Pastikan pot memiliki lubang drainase untuk mencegah air tergenang. Isi pot dengan campuran tanah gembur, pupuk kandang, dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1. Tanam bibit jengkol pada bagian tengah pot dengan kedalaman sekitar 15-20 cm.
Pemupukan dan Penyiraman
Jengkol membutuhkan pupuk organik dan anorganik untuk pertumbuhannya. Berikan pupuk kandang secara berkala, 1-2 bulan sekali, dan tambahkan pupuk NPK atau urea untuk merangsang pertumbuhan vegetatif. Lakukan penyiraman secara teratur, terutama pada musim kemarau, untuk menjaga kelembaban tanah.