Pemerintah Jawa Barat Bagikan 50.000 Telur Ayam Menuju Zero Stunting 2023

- 30 Mei 2021, 23:49 WIB
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya (kiri) memberikan paket telur dalam program pencegahan Stunting
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya (kiri) memberikan paket telur dalam program pencegahan Stunting /Karawangpost/Dok. Humas Jabar

Baca Juga: Ada Pasar Dombret di Purwakarta, Apa yang Dijual?

Mulai dari hamil, menyusui diberikan air susu ibu eksklusif selama 6 bulan. Setelah itu diberikan makanan pendamping air susu ibu (MPASI), lalu Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP). 

“Jadi semuanya diberikan edukasi yang lengkap, supaya anak-anak ini tumbuh kembangnya bisa terpantau,” kata Atalia.  

Pendataan ibu dan anak terintegrasi dan terdigitalisasi, kata Atalia, juga harus dimiliki kabupaten/kota. Data harus terbuka ke publik sehingga transparan dan tidak ada yang ditutup – tutupi.

“Seperti di Sumedang, kemarin saya lihat datanya sudah baik sekali. Mereka punya e-Government (Sumedang Command Center)  yang sangat mumpuni sehingga (data stunting) dapat diketahui _by name by adress_,” ujarnya.

Baca Juga: Ikan Gurami Hibrida Bangkitkan Perikanan di Kabupaten Limahpuluh Kota

Atalia juga meminta kabupaten/kota memperkuat posisi posyandu secara kelembagaan dan kader- kadernya supaya militan memgedukasi masyarakat. Dalam pelaksanaannya posyandu bekerja sama dengan PKK kecamatan/kelurahan. 

“Penggerakannya bisa dilakukan bersama dengan stakeholders karena jejaring di masyararakat itu banyak sekali termasuk karang taruna, teman-teman dari dinsos,” sebutnya. 

Menurutnya, stunting bukan hanya persoalan desa atau kota tapi pengetahuan masyarakat perihal kesehatan ibu dan anak. Wilayah metropolitan seperti Kota Bandung sekalipun masih ditemukan kasus stunting.***

Halaman:

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah