"Terdapat ratusan motif batik yang dikembangkan oleh masyarakat, dari ratusan motif itu, di antaranya air mancur Situ Buleud, manggis, maranggi, Waduk Jatiluhur, Gunung Parang, Tajug Gede Cilodong dan lain-lain," kata Ambu Anne.
Salah seorang perajin batik Purwakarta, Wida Awaliya Nurkhaliza mengatakan, kebaruan konsep pengembangan desain batik kontemporer Indonesia secara garis besar terletak pada potensi unggulan daerah dan kearifan lokal masyarakat.
Baca Juga: Wisata Karawang Tebing Dindari Puncak Sempur, Wisata Alam yang Memanjakan Mata
Para pengusaha dan perajin batik berperan menjawab tantangan dengan inovasi pengembangan produk yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas batik di era industri kreatif ini.
Bertepatan dengan momentum Hari Batik Nasional 2021 ini, Wida juga berkeinginan merepresentasikan potensi-potensi khas daerah Kabupaten Purwakarta melalui bentuk visual yaitu, batik.
"Bertepatan dengan hari batik ini saya ingin mengajak para pemuda-pemudi generasi bangsa generasi milenial untuk tetap dapat melestarikan dan mempromosikan budaya batik secara lebih luas lagi," katanya.***