Network
KARAWANGPOST - Pada tanggal 4 Juli, Toei mengumumkan bahwa beberapa gambar telah ditemukan secara online yang tampaknya diambil dari film animasi Dragon Ball Super: Super Hero di bioskop, yang dibuka pada 11 Juni di Jepang.
Dalam 10 hari pertama publikasi, sekitar 3.000 unggahan ilegal diidentifikasi. Angka ini berlipat kurang lebih sepuluh kali lipat jumlah kerusakan dibandingkan dengan Dragon Ball Super Broly sebelumnya yang dirilis di bioskop pada Desember 2018.
Tindakan tersebut dapat dihukum dengan hukuman penjara hingga 10 tahun atau denda hingga 10 juta yen. ( lebih dari 73,66 juta dolar), atau keduanya, sebagai pelanggaran terhadap Undang-Undang Pencegahan Voyeurisme Film dan Undang-Undang Hak Cipta.
Baca Juga: Natalie Holscher Gugat Komedian Sule di Pengadilan Agama
Perusahaan tersebut menyebutkan: "Kami bertekad untuk mengambil tindakan tegas terhadap tindakan tersebut, termasuk tindakan hukum, dan kami telah membahas insiden voyeurisme terbaru dengan kantor penasihat hukum kami dan bekerja dengan otoritas investigasi untuk membuat kasus pidana dan perdata."
Dia menambahkan: "Kami terus memantau situasi di bioskop kami dan meminta penghapusan gambar yang diunggah tanpa izin, dan kami akan terus memperkuat kewaspadaan kami."
Baca Juga: FBI Selidiki Amber Heard Atas Tuduhan Sumpah Palsu Kasus Penyelundupan
Sinopsis Dragon Ball Super: Super Hero
Son Goku menghancurkan Red Ribbon Army / Red Patrol saat itu. Sekarang orang-orang tertentu yang meneruskan warisannya telah menciptakan Android pamungkas: Gamma 1 dan Gamma 2.
Kedua Android ini menyebut diri mereka "Pahlawan Super" dan menyerang Piccolo dan Gohan... Apa tujuan Tentara Pita Merah Baru / Pita Merah Tentara Patroli Merah Baru?
Dalam menghadapi bahaya yang akan segera terjadi, inilah saatnya bagi Anda untuk bangun, Pahlawan Super.***
