KARAWANGPOST - Beberapa tempat terendam banjir di China Tengah akibat hujan lebat yang turun bahkan sampai menyebabkan tanah longsor.
Ketika tanggul sungai jebol dalam hujan deras yang melanda provinsi Henan, Presiden Xi Jinping menggambarkan situasinya sebagai "sangat parah" dengan langkah-langkah pengendalian banjir memasuki "tahap kritis", media pemerintah melaporkan pada Rabu 21 Juli 2021.
Sekitar 200 ribu penduduk dievakuasi di Zhengzhou, kata pejabat pemerintah setempat, ketika tentara memimpin upaya penyelamatan di kota berpenduduk lebih dari 10 juta orang yang mengalami curah hujan setara dengan rata-rata satu tahun hanya dalam tiga hari.
Curah hujan di wilayah itu termasuk yang terberat sejak pencatatan dimulai 60 tahun lalu.
Di mana hujan badai ini menenggelamkan metro Zhengzhou Selasa malam sampai menewaskan 16 orang dan melukai lima orang, sementara pejabat kota mengatakan ratusan orang diselamatkan dari kereta bawah tanah.
Di kota Gongyi, rumah-rumah dan tembok-tembok runtuh dan menewaskan 4 orang, kata kantor berita resmi Xinhua.
Otoritas telah mengeluarkan tingkat peringatan tertinggi bagi provinsi Henan.
Hal ini dikarenakan banjir terus melanda wilayah tersebut hingga menyebabkan tanah longsor yang menghalangi banya jalan. Selain itu, desa-desa dievakuasi dan area yang luas dibiarkan tanpa komunikasi.
Banjir tahunan selama musim hujan di China ini banyak menyebabkan kerusakan jalan, tanaman, dan rumah.
Perubahan iklim dapat memperburuk banjir di mana pun, di samping pola cuaca ekstrem lainnya.***