Jurus Jitu Program Makmur, Keuntungan Petani Jagung Meningkat

- 7 Juli 2023, 19:13 WIB
Inovasi budi daya jagung
Inovasi budi daya jagung /KARAWANGPOST/

KARAWANGPOST - Pupuk Kujang terus berinovasi dalam menjalankan program Makmur yang diinisiasi oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.

Program Makmur tersebut dalam progresnya berdampak positif terhadap hasil panen, khususnya yang dialami para petani jagung di Kediri, Nganjuk dan Jombang.

Program Makmur pada tiga daerah itu, menghasilkan panen yang meningkat bagi para petani jagung.

Baca Juga: Debus Karawang Tampil Mendunia di Jejak Raja Melawar Astana Raja Negeri Sembilan Malaysia

Dalam program tersebut, Pupuk Kujang berkolaborasi bersama PT Advanta Seeds Indonesia, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan distribusi benih tanaman.

“Dalam penggunaan benih jagung yang unggul, diperlukan pupuk yang unggul juga, sehingga hasil panen bisa maksimal,” kata Muhammad Yudi Prasetyo, PM Agrosolution di Karawang, Jumat, 7 Juli 2023.

Saat demplot tersebut, para petani diajak melakukan teknik budi daya jagung dengan cara moderen.

Baca Juga: Pupuk Kujang Distribusi 6.200 Kantung Daging Kurban untuk Masyarakat Karawang

Hasilnya, panen jagung di satu hektare lahan mencapai 8,5 ton pipil kering. Padahal sebelum mengikuti program Makmur, panen rata-rata di tiga daerah itu di kisaran 7,5 ton pipil kering per hektare.

“Rata-rata petani jagung di tiga daerah itu berhasil meningkatkan panen cukup signifikan,” ungkap Yudi.

Keberhasilan panen itu turut disaksikan para petani jagung setempat. Sejumlah petani yang penasaran melihat hasil demplot tersebut ikut bergabung dalam sesi sharing dan pendampingan dari para agronom.

Baca Juga: Pengertian dan Kekurangan Serta Kelebihan Bahan Fleece

Dari tiga daerah, terkumpul seribu petani binaan yang antusias melihat langsung hasil panen yang meningkat setelah mengikuti sekolah Makmur.

"Dalam Program Makmur, petani mendapat pendampingan budidaya moderen, akses permodalan, hingga layanan pupuk premium. Petani juga dibantu dalam hal penjualan oleh off taker," ujarnya.

Di kesempatan itu, para petani menanam jagung varietas Jago dan Ruby menggunakan bibit terbaik dari Advanta dan pupuk unggulan dari Pupuk Kujang.

Baca Juga: Pengedar Upal Jelang Idul Fitri 2023 di Karawang Berhasil Ditangkap

Saat masa tanam jagung tumbuh subur tanpa kendala berarti meski musim kemarau sedang terik dan curah hujan yang rendah.

“Jagung bisa bertahan saat musim kemarau dan produktivitasnya cukup baik,” ujarnya.

Seperti diketahui, di musim kemarau saat ini, tanaman jagung kerap diserang hama, seperti ulat tentara (spodoptera frugiperda) serta penyakit bulai atau downy mildew.

Baca Juga: Strategi Distribusi Stok Pupuk Saat Libur Lebaran, 85.272 Ton Pupuk Subsidi di Jawa Barat

Serangan dari kedua pengganggu itu, rupanya tidak berpengaruh pada jagung petani. Sebab, tanaman jagung di area demplot diberi pupuk NPK 30-6-8 yang mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap. Sehingga, tanaman jagung tahan terhadap kondisi kering.

Selain itu, tanaman jagung juga diberikan pupuk khusus jagung buatan Pupuk Kujang yaitu NPK Custom Jagung dengan formula 24-6-15+2S+0,5Zn.

Dengan teknik pemupukan berimbang dari agronom dan menggunakan pupuk unggulan, kendala tanaman jagung saat kemarau bisa teratasi.

Baca Juga: Industri UMKM Jeruk Nipis Peras Kencana Raih Sertifikat SNI

Petani asal Kediri, Mardiono mengungkapkan, berkat mengikuti program Makmur, hasil panen jagung memuaskan.

“Hasil panen meningkat dan memuaskan karena pupuk dan benihnya bagus. Disamping produk sejenisnya ini lebih unggul,” kata Mardiono.

Hal senada diungkapkan Ali dari Desa Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk dan Samoit dari Desa Bongkit, Kecamatan Peterongan, Kabuparten Jombang.

Baca Juga: Satgas PMKS Dinsos Karawang Pelaku Pemerkosaan ODGJ Berhasil Ditangkap 

Dalam program itu, dua agronom dari Pupuk Kujang, Siswono dan Wahyu Sunu Aji mendampingi petani untuk menerapkan dua teknik budi daya.

Sistem budi daya tersebut, yaitu TOT (Tanpa Olah Tanah) dan OTS (Olah Tanah Sempurna), petani memberi jarak antara 70x20 cm antar 1 biji per lubang tanam.

Petani juga ada yang menggunakan pola jajar legowo dengan jarak tanam 90 × 40 × 20 cm.

Baca Juga: Ratusan Ribu Obat Telarang Berhasil Disita Timsus Sanggabuana Polres Karawang 

“Dengan teknik budi daya itu, ditambah bibit dari Advanta dan NPK 30-6-8 dari Pupuk Kujang, hasil panen lebih banyak dan warna jagungnya terlihat lebih mengkilap,” kata Mardiono.

Dalam penyediaan pupuk untuk program itu, Hengky, Sales Representatif Wilayah Timur menyiagakan stok pupuk non subsidi di setiap kios.

Seperti diketahui, NPK 30-6-8 merupakan salah satu produk Pupuk Kujang yang telah mendapat label Standar Nasional Indonesia (SNI) dari Badan Standarisasi Nasional (BSN).

Pupuk ini dikenal sebagai salah satu pupuk NPK terbaik di tanah air. Penggunaan pupuk ini dikenal bisa meningkatkan hasil panen berbagai tanaman mulai dari padi hingga jagung.***

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah