Network
KARAWANGPOST - Kabupaten Karawang secara resmi telah menempati urutan pertama wilayah dengan polusi terburuk se Indonesia berdasarkan laporan situs pemantau kualitas udara IQAir per hari Jumat, 1 September 2023.
Ditambahlah lagi musim kemarau dan fenomena El Nino yang terjadi telah memberikan dampak kekeringan di empat kecamatan di Kabupaten Karawang.
Akibatnya ribuan warga mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih bahkan lebih dari 1.000 hektare lahan persawahan juga alami kekeringan.
Baca Juga: Inilah Daftar 52 Mantan Napi Sebagai Bacaleg DPR RI pada Kontestasi Pemilu 2024 Mendatang
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang, Endang Suryadi mengatakan, bulan September 2023 ini merupakan puncak musim kemarau.
Selain polusi udara yang memburuk juga karena adanya angin kencang berdebu bakal terjadi di tengah masyarakat.
"Kondisi ini bisa menggangu aktivitas warga pada siang hari. Makanya kami meminta warga Karawang agar kembali memakai masker saat melakukan aktivitas di luar untuk menghindari penyakit," jelas Endang, Jumat, 1 September 2023.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tunjuk Bey Machmudin Jadi PJ Gubernur Jabar
Endang juga meminta masyarakat lebih waspada terhadap risiko penyakit yang bisa timbul dari dampak El Nino. Pencegahan itu bisa dilakukan melalui penggunaan masker.
“Kalo gak perlu-perlu amat tidak usah keluar di siang hari, kalo memang ada keperluan bisa memakai masker, topi, bahkan kalo perlu pakai payung,” ujarnya.
Baca Juga: Menag Sebut Akan Bahas Wacana Ibadah Haji Satu Kali Seumur Hidup
Penyakit-penyakit tersebut, dijelaskanya, karena hawa yang terlau panas serta banyaknya debu yang bertebaran.
“Harus diantisipasi, biasanya penyakit yang timbul akibat perubahan cuaca itu batuk, pilek, faringitis (radang tenggorokan),” jelasnya.
Solusi lain masyarakat bisa menerapkan pola hidup sehat seperti meminum air putih dengan kadar yang cukup, serta banyak memakan buah-buahan agar meningkatkan daya tahan tubuh.***
