Network
KARAWANGPOST - Ramai beredar di media sosial surat terbuka dari seorang pengawas ruang PPPK yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim atau yang sering dipanggil Mas Menteri.
Surat tersebut ditulis oleh pemilik akun facebook Bintu Nahl, Novia Khassifa pada Selasa, 14 September 2021.
Surat tersebut berisi curhatan yang menceritakan kisah pilu seorang guru laki-laki yang sudah tua tetap semangat mengabdi memberikan pendidikan bagi para siswa sembari mengenakan sepatu dengan kondisi yang sudah rusak dan tidak layak pakai.
Dalam surat itu juga ditulis bahwa guru tersebut menerima gaji yang tidak lebih dari 500 ribu rupiah, sehingga harus mencari penghasilan tambahan dengan bekerja serabutan karena gajinya yang tak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Gaji di bawah lima ratus ribu sungguh tak cukup untuk makan sebulan. Apalagi untuk membeli sepatu," tulis Novia.
Guru tersebut juga pernah mengikuti Program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diadakan oleh Kemendikbud. Meski status kepegawaiannya bukan PNS tetapi besar harapan baginya untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.
Namun, nasib berkata lain ia gagal mengikuti tes PPPK karena passing grade yang tidak memenuhi standar.
Novia mengaku bahwa dia meneteskan air mata saat menulis surat terbuka tersebut. Dia mengungkapkan bahwa guru tersebut tampak kesulitan saat mengikuti tes online menggunakan perangkat komputer.
"Soal-soal yang Mas Menteri berikan hanya teori saja. Tak sebanding dengan praktik pengabdian berpuluh-puluh tahun lamanya," tulis Novia.
"Soal-soal yang membuat beliau terseok-seok ketika memegang mouse dan membuat kepalanya pening," lanjutnya.
Menurutnya, meski guru tersebut tidak pandai menggunakan teknologi tetapi berhasil membuat anak Indonesia membaca, menulis, dan berhitung.
"Memang benar para muridnya sebagian besar menjadi TKI dan TKW. Tapi tahukah Mas Menteri, bukankah mereka juga merupakan pahlawan penghasil devisa negara tercinta ini?" tanyanya.
Dalam penutup suratnya, Novia berharap bahwa Nadiem Makarim untuk tidak mempersulit, sehingga dapat memberikan perhatian dan bantuan terhadap para guru yang sudah lama mengabdi di bidang pendidikan, namun hidupnya tak kunjung sejahtera.
"Jika tidak ada kebijakan untuk mengangkat derajat mereka. Setidaknya di surga besok sepatu ini akan menjadi saksi bahwa ilmu yang beliau ajarkan sangat bermanfaat untuk keberlangsungan umat," ujarnya.
Surat terbuka itu pun mendapat lebih dari empat ribu like dari pengguna facebook dan telah dibagikan sebanyak 2.753 kali.***
