KARAWANGPOST - Giring Ganesha akhirnya menjelaskan terkait pernyataannya yang menyebut Gubernur Jakarta Anies Baswedan pembohong.
Pelaksana Tugas Ketua Umum PSI Giring Ganesha atau Giring Nidji ini menyampaikan hal tersebut dalam podcast YouTube @Deddy Corbuzier Selasa 28 September 2021.
Deddy bertanya kepada Giring bahwa jika Anies Baswedan pembohong, lantas siapa yang cocok menduduki kursi Gubernur Jakarta?
Baca Juga: Amanda Manopo Cuek Lewati Arya Saloka saat Berjalan ke Panggung, Sikapnya Jadi Sorotan
"Jadi kalau bukan Pak Anies, menurut lu siapa yang pantas jadi gubernur?" kata Deddy Corbuzier di kanal YouTubenya.
Giring memuji pertanyaan Deddy Corbuzier tersebut. Namun, dia butuh beberapa waktu untuk menjawab hal itu.
Dia menjawab, jika untuk jabatan gubernur atau wakil gubernur, harus salah satu dari kader PSI.
Baca Juga: Truk Seruduk Empat Mobil dan Rumah di Jalan Raya Sukabumi-Cianjur, Dua Orang Meninggal
"Yang jelas menurut gue cocok untuk masa depan DKI, pastinya bisa gubernur atau wakil gubernur harus salah satunya dari kader PSI, karena kita yang paling mengerti," kata Giring.
Mendengar jawaban itu, Deddy Corbuzier memberi reaksi tak terduga sambil tertawa terbahak-bahak.
Deddy Corbuzier mengatakan, jawaban itu hanya mempromosikan PSI. "Anda jualan partai namanya," kata Deddy Corbuzier menutup mulutnya yang tertawa lepas.
Baca Juga: Makin Panas! Siapakah yang Lebih Unggul di Antara Tokopedia dan Shopee?
Setelah itu, Giring menyebut satu nama yakni Tri Rismaharini. Menurut dia, mantan Wali Kota Surabaya itu sangat layak menjadi orang nomor satu di Jakarta.
"Kalau lihat track record, Ibu Risma cocok banget," kata Giring memuji Mensos Risma.
Dia mengatakan, Risma memiliki pengalaman memimpin di Surabaya selama dua periode dengan hasil memuaskan.
Baca Juga: Ini Kendala Program Vaksinasi untuk Lansia di Purwakarta
"Memiliki pegalaman membangun Surabaya. Saya rasa pengalaman itu bisa membuat Jakarta lebih baik lagi," ucap Giring menjelaskan alasannya.
Akan tetapi, kata Giring, siapa pun yang menduduki jabatan gubernur, haruslah orang yang mempunyai program menyelamatkan Jakarta.***