Dalami Kasus Penembakan Brigadir J, Komnas HAM Periksa 20 Rekaman CCTV dan 2 Ponsel

27 Juli 2022, 21:49 WIB
Komisioner Komnas HAM Chairul Anam /Pikiran Rakyat/ Amir Faisol/

KARAWANGPOST - Komnas HAM menerima 20 rekaman CCTV dari 27 titik yang diduga berkaitan dengan kasus penembakan Brigadir J dari Tim Siber dan Digital Forensik Polri pada Rabu, 27 Juli 2022.

Komisioner Chairul Anam mengatakan dari dua puluh rekaman CCTV tersebut antara lain keberangkatan Kadiv Propram nonaktif Irjen Polisi Ferdy Sambo dari Magelang ke Jakarta.

"Jadi dari 20 sekian video dari 27 titik kami tadi lihat semuanya. Saya ulangi lagi, kami lihat semuanya dari Magelang sampai Duren Tiga, termasuk juga video sampai Kramat Jati," kata Chairul Anam.

Rekaman CCTV lainnya adalah rekaman di lokasi tes PCR yang dilakukan Brigadir J dan ajudan Ferdy Sambo lainnya di daerah Duren Tiga, Jakarta Timur.

Baca Juga: Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Diawasi Banyak Pihak, Hasilnya akan Diumumkan secara Terbuka ke Publik

Pada rekaman CCTV di lokasi PCR terlihat Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat alias Brigadir J masih hidup karena masih mengikuti tes PCR bersama dengan ajudan Ferdy Sambo lainnya.

"Kalau cerita Magelang sampai Duren Tiga, salah satu yang paling penting yang kami lihat almarhum Joshua masih hidup," lanjut Anam.

Komnas HAM juga menerima rekaman CCTV di tempat kejadian perkara (TKP) penembakan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri hingga remakan CCTV di Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Selain rekaman CCTV, Komnas HAM juga menerima dua buah telepon genggam atau ponsel yang belum diketahui siapa pemiliknya.

Baca Juga: Ramalan Cinta Harian Zodiak Leo: Kamis 28 Juli 2022

"Kami juga dikasih raw materialnya, banyak banget, nomor hp dan lain sebagainya," kata komisioner Komnas HAM Chairul Anam.

Chairul Anam juga mengatakan Tim Siber dan Digital Forensik Polri juga memberikan informasi keberadaan jejaring komunikasi di Magelang, Jawa Tengah dan Duren Tiga, Jakarta Timur untuk memeriksa jejak digitalnya.

"Minggu depan akan kita panggil lagi Tim Siber dan Digital Forensik Polri dan jaringan komunikasi pihak-pihak yang terlibat," pungkas Chairul Anam.

 

Editor: M Haidar

Tags

Terkini

Terpopuler