Terungkap, Ini Rupanya Peran dan Motif Muhammad Agung Hidayatullah yang Ditetapkan Tersangka Kasus Bjorka

16 September 2022, 19:03 WIB
Muhammad Agung Hidayatullah ditetapkan sebagai tersangka karena menjadi bagian dari aksi Bjorka /Tiktok @xuatgilee

 

KARAWANGPOST - Tim Khusus Gabungan yang dibentuk untuk memburu hacker Bjorka menetapkan Muhammad Agung Hidayatullah sebagai tersangka.

Muhammad Agung Hidayatullah adalah pemuda asal Madiun Jawa Timur sebelumnya ditangkap Tim Siber Polri pada Rabu petang, 14 September 2022, di Madiun Jawa Timur.

Penetapan status tersangka terhadap Muhammad Agung Hidayatullah disampaikan juru bicara Divhumas Polri Kombes Pol Ade Yahya Suryana, Jumat, 16 September 2022.

"Timsus telah melakukan beberapa upaya dan berhasil mengamankan tersangka inisial MAH," katanya.

Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1060: Impian Luffy 

Dari tangan pemuda yang sehari-hari berprofesi sehari-hari sebagai tukang es tersebut, Tim Khusus mengamankan sejumlah barang bukti antara lain 1 buah SIM Card telepon seluler, 2 unit telepon seluler, dan 1 lembar KTP atas nama tersanka.

"Kemudian timsus juga telah mengamankan beberapa barang bukti yaitu 1 buah SIM card seluler, kemudian 2 unit handphone milik tersangka. Kemudian 1 lembar KTP atas nama inisial MAH," terang Ade.

Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, namun Muhammad Agung Hidayatullah tidak ditahan karena dinilai kooperatif.

"Belum (ditahan) kan. (Statusnya) sedang diproses dan tidak dilakukan penahanan karena kooperatif," ujar Ade.

Dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap tersangka, diketahui adanya peran tersangka. Ia bukan pelaku utama peretasan atau hacker Bjorka. Ia hanya menjadi bagian dari aksi Bjorka.

Lalu apa peran dan motif tersangka membantu hacker Bjorka?

Baca Juga: Catat, Pemerintah akan Berikan BLT untuk Anak Yatim Piatu, Lansia Tunggal, dan Penyandang Disabilitas

Dari pemeriksaan terunngkap, Muhammad Agung Hidayatullah hanya berperan sebagai penyedia akun Telegram "Bjorkanizem".

"Akun Telegram tersebut digunakan untuk mengunggah postingan milik Bjorka yang ada di website (laman)," kata Ade.

Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengaku sudah mengunggah sebanyak tiga kali di akun Telegram "Bjorkanizem", yakni tanggal 8 September 2022 dengan tulisan "stop being idiot".

Unggahan berikutnya pada tanggal 9 September dengan tulisan "The next leak will come from the president of Indonesia".

Tanggal 10 September 2022, ia memposting "To support people who are struggling by holding demonstration in indonesia regarding the price fuel oil. I will publish my pertamina database soo".

Menurut Ade, motif tersangka membantu Bjorka adalah agar terkenal dan mendapatkan uang.

Baca Juga: Tak Tanggung-tanggung, Kejati Sulsel Periksa 153 Anggota Satpol PP Terkait Korupsi Tunjangan Operasional

“Itu yang di-publish oleh tersangka, adapun motifnya membantu Bjorka agar terkenal dan dapat uang," jelas Ade.

Tim Khusus Gabungan yang dibentuk pemerintah antara lain terdiri diri Tim Siber Polri,
Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Kementrian Polhukam.

Tim Khusus ini dibentuk menindaklanjuti instruksi presiden yang meminta aparat terkait untuk mengusut tuntas kasus peretasan data yang dilakukan Bjorka.

Aksi hacker Bjorka dalam beberapa pekan terakhir telah membuat jagad Indonesia gonjang-ganjing. Milyaran data SIM Card dibobol.

Data milik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, data milik Mendagri Tito Karnavian, data milik Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan juga dibobol hacker Bjorka.***

 

Editor: Gunawan Kus

Sumber: Polri

Tags

Terkini

Terpopuler