Menteri Kalautan: Rancang Penciptaan Alat Uji Labolatorium Untuk Ekspor

- 11 Januari 2021, 22:39 WIB
ilustrasi Labolatoruim
ilustrasi Labolatoruim /Istimewa/Karawangpost

Baca Juga: Masa Pandemi, Budidaya Ikan Hias Bisa Jadi Bisnis Andalan  

Menteri Trenggono menambahkan, peningkatan kualitas produk perikanan harus dimulai dari hulu sehingga tim BKIPM diminta agar rutin turun ke lapangan untuk memastikan proses produksi di unit-unit pengolahan ikan berjalan sesuai standar.

Pemutakhiran alat uji hingga penguatan pengawasan ini, diakuinya sebagai bagian dari langkah strategis dalam menyasar pasar internasional sebab hampir semua negara menerapkan standar tertentu untuk produk perikanan yang masuk (impor).

Apalagi ke depan Indonesia butuh perluasan pasar sebab saat ini KKP menggenjot produksi perikanan budidaya untuk komoditas udang vaname, ikan, dan rumput laut.

Baca Juga: BPOM Keluarkan Persetujuan Penggunaan Kondisi Darurat Vaksin COVID-19

Sementara itu, Kepala BKIPM Rina menjelaskan nilai ekspor tahun 2021 ditaksir mencapai 6,05 miliar dolar AS, naik sekitar satu miliar dolar dari tahun sebelumnya. Sementara PNBP targetnya Rp74,4 miliar.

Dengan adanya pemutakhiran alat uji dan penguatan pengawasan, nilai yang dicapai bisa jadi lebih tinggi. "Kalau kita bisa memperkuat laboratorium, jadi bisa dikerjakan di dalam. Itu pengaruhnya akan naik lagi angkanya," terang Rina.

Baca Juga: Relawan Covid-19 Wajib Jalani Enam Kali Kunjungan Uji Klinis

Sebelumnya, Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia Moh Abdi Suhufan mengingatkan pentingnya menggalakkan kampanye produk perikanan yang aman dan bebas corona untuk meyakinkan pasar mancanegara.

Menurut dia, hal tersebut penting untuk mempengaruhi konsumen luar negeri dan lebih meyakinkan pasar internasional terhadap produk perikanan dari Indonesia.

Halaman:

Editor: Zein Khafh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah