Perintah Presiden, Polri Gerak Cepat Berangus Preman Tanjung Priok

- 12 Juni 2021, 09:37 WIB
Aparat amankan 49 Orang preman pelaku pungli di kawasan Pelabuhan Tanjunh Priok
Aparat amankan 49 Orang preman pelaku pungli di kawasan Pelabuhan Tanjunh Priok /dok.foto/Divisi Humas Polri/



KARAWANGPOST - Tidak perlu waktu lama setelah Presiden Joko Widodo mendapat keluhan dari para supir truk. Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, gerak cepat perintahkan seluruh jajarannya menangkap aksi premanisme.

Sebanyak 49 orang pelaku aksi premanisme dengan melakukan pungli kepada supir truk berhasil diberangus aparat keamanan di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Yang kami amankan ada 49 orang dengan perannya masing-masing dengan kelompok dan pos masing-masing diamankan. Dari ruang lingkup Polres Jakut mengamankan 42 orang dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok 7 orang,"ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat 11 Juni 2021.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022, Kalah Kualitas dan Pengalaman, UEA Pesta Gol Lawan Timnas Indonesia

Kabid Humas mengatakan para pelaku pungli ini tersebar di beberapa titik atau dikenal dengan pos yang berada di sepanjang jalan menuju Pelabuhan. Mereka masing-masing meminta uang dari para sopir truk kontainer yang lewat.

"Saya ambil contoh ada 5 pos ya. Di pos 1 fortun saja di pintu masuk security harus bayar Rp 2.000. Kemudian pos 2 masuk, biayanya masuk lagi Rp 2000. Masuk ke pos 3, itu harus bayar Rp 2000-5000. Ini saya ambil kecilnya karena kalau siang itu beda dengan malam, pengawasan siang lebih ketat," terang Kabid Humas .

Pengawasan bayar min Rp 5.000, terakhir keluar dipo harus bayar lagi Rp 2.000. Jadi total di fortun ini sekitar Rp 15.000. 1 hari bisa 300 kendaraan kontainer loh.

Baca Juga: Euro 2020, Italia Kalahkan Turki 3-0, Ini Kata Pelatih Turki

Coba dikalikan. Sekitar Rp 6 juta yang dikeluarkan oleh sopir-sopir. Kemudian perusahaan DKM, ada 4 pos. Total semua per 1 kontainer ada Rp 11.000.

Sehari bisa Rp 350-500 ribu untuk kendaraan per 1 kontainer, belum lagi preman-preman yang di luar itu Sengaja buat macet, kemudian ketok kaca minta uang.

Kabid Humas mengatakan pihaknya sudah membentuk tim untuk mengusut para pelaku pungli. Dia menyebut tidak menutup kemungkinan para pelaku ini ada kerja sama dengan para karyawan di pelabuhan.

"Saya katakan ini baru dipermukaan, perintah Pak Kapolda Metro Jaya bentuk tim kemarin usai adanya 1 keluhan sopir truk. Kami amankan pelaku-pelaku ini. Karena minta Pak Kapolda bentuk tim, susul. Kita ungkap semua. Makanya tim ini bergerak dan kami lakukan rapat koordinasi karena ini rata-rata karyawan. Kita akan rapat dengan stakeholder terkait, apa yang jadi pokok masalah di sini kenapa terjadi macet," tutur Kabid Humas.***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah