Network
"Awal kedatangan saya ke Papua sebenarnya hanya untuk manggung. Hanya itu. Tetapi ketika saya dan tim sampai di sana, serasa terjadi panggilan untuk menyuarakan luapan spirit yang terpendam," tulisnya.
"Total produksi kurang lebih hanya 10 hari, baik dari segi musik, koreo, shooting, 3d dll. Saya tau ini sangat berat dan ekstrim," kata Alffy.
Baca Juga: Amanda Manopo Cuek Lewati Arya Saloka saat Berjalan ke Panggung, Sikapnya Jadi Sorotan
"Apalagi @dewatlantis.studios dalam pengerjaan 3D animasi juga perlu effort yang berat dengan waktu sesingkat ini. itu pun beberapa dari mereka harus terbang ke papua membawa PC (foto slide 2) karena ada beberapa hal yang tidak bisa daring," sambungnya.
"Bersyukur juga dipertemukan dengan @mikhelia & @epo_dfenomeno yang semangatnya juga tumpah-tumpah ga pakek ribet pokoknya gas to the max apaoun kondisinyaa," tutur Alffy.
Baca Juga: Makin Panas! Siapakah yang Lebih Unggul di Antara Tokopedia dan Shopee?
"Memang secara skala ini tidak sebesar Wonderland Indonesia. Karena ini adalah sub movement dari Wonderland layaknya The Beauty of Bali. budget kami juga jauh sekali dengan Wonderland karena terjadi tanpa rencana," katanya.
"Tapi besarnya niat dan spirit kami tetap sama. 'Total atau tidak sama sekali'. Saya juga pernah bilang ke tim jika pada akhirnya nanti produksi karya ini berakhir nanggung dengan mustahilnya waktu tersisa. Karya ini tidak akan tayang," imbuhnya.
"Dan kemarin, Trailer telah tayang pertanda kami tetap maju memperjuangkan lahirnya “The Spirit Of Papua”. Tulis Alffy Rev.
Baca Juga: Jadwal Trans TV Rabu 29 September 2021, Ada Film The Amazing Spider-Man 2 dan Film First Kill
