Kepala BKKBN: Faktor Anak Stunting disebabkan Adanya Pernikahan Dini

- 18 Juli 2022, 13:52 WIB
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo /dok.foto/Klarifikasi Forum Pimred PRMN



KARAWANGPOST - Stunting bukan merupakan kelainan genetik. Namun ada faktor yang menyebabkan stunting itu terjadi pada anak.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo melalui Forum Klarifikasi Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) pada Rabu, 13 Juli 2022, menyebutkan; kehamilan di usia dini sangat berkontribusi terhadap tingginya angka stunting di Indonesia.

Angka stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen. Hal tersebut dikarenakan oleh pertumbuhan wanita hamil yang belum sepenuhnya matang yang disebabkan akibat pernikahan dini atau kehamilan di bawah usia empat belas tahun.

Baca Juga: Sinopsis Film The Intruder: Tayang Malam Ini di Sinema Horor Asia ANTV

"Secara total, stunting ini kan 24,4 persen. Kalau kita lihat mereka yang menikah dan hamil di bawah empat belas tahun sekarang rata-rata di bawah 1.000," jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan Kepala BKKBN, Kontribusi dari hamil di usia muda itu karena mereka masih tumbuh, kemudian harus menumbuhkan orang lain yakni bayi dalam kandungnya.

Baca Juga: Liga 1 Indonesia: Ciro Alves Masih Cedera, Terancam Tak Bisa Tampil di Laga Perdana Persib vs Bhayangkara FC

Anemia yang diderita remaja juga menjadi saka satu faktor yang berkontribusi terhadap tumbuhnya angka stunting di Indonesia.

"Ada sebanyak 30 persen remaja putri Indonesia yang ternyata menderita anemia dan banyak juga remaja putri kekurangan gizi atau gizi tidak seimbang dan takut gemuk," paparnya.

Sekali lagi Kepala BKKBN menegaskan bahwa stunting bukan merupakan kelainan genetik, melainkan disebabkan oleh orang tua yang salah urus sehingga menyebabkan calon buah hati gagal tumbuh.***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x