Heboh Upal Senilai Rp22 Miliar, BI Himbau Masyarakat Selaku Cek Keaslian Uang Kertas

- 22 Juni 2024, 19:18 WIB
Barang bukti uang palsu senilai Rp22 miliar yang berhasil diamankan Ditreskrimum Polda Metro Jaya .
Barang bukti uang palsu senilai Rp22 miliar yang berhasil diamankan Ditreskrimum Polda Metro Jaya . /Tangkapanlayar Instagram @poldametrojaya/

KARAWANGPOST - Polri berhasil mengungkap sindikat pembuat uang palsu (upal) senilai Rp22 miliar di di wilayah Srengseng, Jakarta Barat, dipesan oleh seseorang berinisial P yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra mengatakan uang palsu yang diproduksi empat tersangka berinisial M, FF, YS, dan MDCF akan ditukarkan oleh P dengan uang yang akan dimusnahkan atau didisposal oleh Bank Indonesia.

"Uang palsu yang diproduksi oleh para tersangka nantinya akan dijadikan bahan untuk menukar uang yang akan didisposal oleh Bank Indonesia," jelas Wira kepada wartawan, Jumat 21 Juni 2024.

Baca Juga: Pelaku Judol Bandar hingga Operator akan Dijerat dengan Pasal TPPU

Baca Juga: KPK Sita Sejumlah Dokumen Kasus Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PT PGN

"Artinya bahwa uang palsu ini nantinya akan dijadikan alat untuk menukar terhadap uang asli yang akan didisposal oleh Bank Indonesia," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mengingatkan masyarakat untuk tetap mengecek kemungkinan adanya uang palsu melalui metode dilihat, diraba dan diterawang (3D) demi keamanan dan kenyamanan bersama selama transaksi.

"Kami mengimbau masyarakat untuk memastikan keaslian mata uang rupiah, salah satunya menggunakan metode 3D yakni dilihat, diraba, diterawang," tegas Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI Agus Susanto Pratomo, Jumat 21 Juni 2024.

Direktur Agus mengungkapkan teknik pertama yaitu dilihat, warna uang yang asli terlihat terang serta jelas dan terdapat benang pengaman yang ditanam pada kertas dengan suatu garis melintang atau beranyam dan berubah warna.

Kedua, diraba, pada setiap uang terdapat angka, huruf, burung garuda dan gambar utama bila diraba akan terasa kasar atau dikenal sebagai cetak "intaglio".

Ketiga, diterawang, pada setiap uang terdapat tanda air berupa gambar pahlawan dan terlihat jelas bila diterawangkan ke arah cahaya atau biasa dikenal tanda air.

Dari terawangan itu terdapat huruf atau logo BI saling mengisi yang beradu tepat di muka dan belakang atau dikenal dengan "rectoverso".

Untuk menerapkan metode itu bisa memakai alat bantu sederhana yaitu dengan sinar matahari (UV) maupun kaca pembesar.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga dan merawat uang rupiah yang merupakan simbol negara, sekaligus mempertahankan keaslian uang rupiah," ujar Direktur Agus.***

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah