KARAWANGPOST - Nelly Korda meraih medali emas golf putri di Olimpiade Tokyo, setelah ia menang satu pukulan yang menegangkan untuk membawa Amerika Serikat menyapu medali emas golf.
Korda hanya enam hari meraih medali emas yang setelah pegolf Amerika Serikat Xander Schauffele memenangkan nomor putra.
Hal ini untuk melengkapi trofi yang sudah dikumpulkan keluarganya, setelah ayahnya Petr Korda petenis yang menjuarai turnamen Grand Slam, Australia Open.
Baca Juga: Gokil! D.O EXO Buktikan Eksistensinya Lewat Mini Konser Dadakan
Selama semalam memimpin tiga pukulan, pegolf berusia 23 tahun itu sempat disalip Inami setelah lubang ke-17, tetapi favorit tuan rumah ini membuat bogey pada lubang ke-18.
Sehingga membuat pegolf Amerika Serikat itu tinggal berselisih satu pukulan sebelum melepaskan pukulan untuk green terakhir.
Korda mendapatkan posisi keduanya dan membuat dua putt pada par penentu kemenangan, tuntas dengan 69 pukulan untuk meraih total 17 di bawah total 267 pukulan.
Baca Juga: Miris, Ekonomi Indonesia Meningkat Tapi Angka Pengangguran Masih Tinggi
Sedangkan kakaknya, Jessica finis di urutan ke-15, ia menari-nari sebelum memeluk Nelly di green saat rekan setim mereka di AS bersorak kegirangan.
Melanjutkan annus mirabilis (tahun penuh mukjizat) Korda setelah meraih gelar turnamen besar pertamanya dan menempati peringkat nomor satu dunia dalam Women's PGA Championship pada Juni.
Jesika juga merasa bahwa musim ini adalah penuh mimpi dalam menyaksikan adiknya dalam perlombanan dengan harapan terus berlanjut.
Baca Juga: JYP Entertainment Ungkap Tiga Anggota Grup Baru Lewat Video Dance
"Ini sungguh musim penuh mimpi. Saya harap ini terus berlanjut karena menyenangkan sekali bisa menyaksikannya," ujar Jessica terkait adiknya itu.
Dalam dunia olah raga Keluarga Korda terbilang sukses. Di mana Jessica terhitung enam kali menjuarai LPGA Tour dan adiknya yang petenis, Sebastian, menjuarai ATP Tour dalam usia 21 tahun.
Korda sempat tertekan setelah birdie pada awal turnamen yang memperlebar keunggulannya menjadi empat pukulan, ditandingi oleh Ko, mantan nomor satu dunia.
Baca Juga: Kisah Tersembunyi Dibalik Nama Band Legendaris LArc en Ciel
Ko kian menekannya dengan mencatat birdie keempat berturut-turut pada lubang kelima untuk memangkas keunggulan menjadi dua pukulan setelah Korda melepaskan birdie putt sejauh empat kaki melewati cup.
Ashok juga turut menekannya, Korda menghentak pada lubang ketujuh setelah mendarat di dekat green.
Kemudian, menimpa bunker fairway pada lubang kedelapan namun menghindar dari keterpurukan dengan mencatat birdie putt dari jarak 21-kaki yang menakjubkan untuk unggul bersama Ko dan Ashok.
Baca Juga: Seorang Tentara Australia Luka Parah Akibat Diserang Buaya
Setelah kembali memimpin dengan putt melengkung dari jarak delapan kaki pada lubang berikutnya, Korda merangsek.
Unggul tiga pukulannya terpulihkan setelah Ko merosot akibat membuat dua bogey berturut-turut pada lubang ke-10 dan 11, tetapi Inami segera mengejar.
Inami menciptakan birdie putt sejauh 14 kaki untuk turut memimpin klasemen pada lubang ke-17 tetapi kemudian goyah ketika pukulan approach-nya menemui bunker greenside pada lubang ke-18.
Inami akhirnya mendapatkan medali perak, sedangkan Ko harus puas dengan perunggu, padahal lima tahun lalu dia meraih perak di Rio 2016.***