Pola Makan Sangat Mempengaruhi Kesehatan Tubuh

- 19 September 2021, 13:22 WIB
Ilustrasi - Menyantap hidangan makanan
Ilustrasi - Menyantap hidangan makanan /Pixabay/Free-Photos/

KARAWANGPOST - Pertanyaan itu wajar timbul bila melihat fenomena perkembangan penyakit yang begitu cepat dewasa ini. Apakah karena akibat kemajuan teknologi, atau memang manusianya sendiri yang sudah tak perduli dengan kesehatan.

Untuk mencari jawaban yang tepat memang sangat sulit, apalagi untuk menyamaratakan jawaban untuk semua jenis penyakit yang muncul. Jawaban untuk penyakit radikal bebas pasti berbeda hepatitis atau kanker sekalipun.

Menurut Prof. Randolf Nesse dari University of Michigan, tubuh kita manusia tidak didesain untuk menghadapi abad modern. Sebagai tokoh Darwinisme medicine, ia teguh pada pendirian bahwa pola dan gaya hidup modern yang membuat lebih banyak orang sakit, selain jenis penyakit (baru) bermunculan.

Baca Juga: Kisah Haru Atlet Sepakbola Asal Karawang yang Melaju ke PON XX PAPUA

Lebih lanjut ia menjelaskan, 'Penyakit manajer' yang di dunia medis dikenal sebagai Manager's diseases merupakan bukti ada ketidaksesuaian pasak dari tiang (mismatch) antara tubuh manusia dengan lingkungannya.

Rumah sakit modern banyak merawat orang yang menjadi korban mismatch, yang kondisi fisiknya tidak lagi seperti nenek moyangnya dulu. Salah satunya, soal diet.

Tubuh manusia sesungguhnya didesain berjalan kaki 20 mil sehari untuk mencari makan dan minum. Dietnya dipetik dari alam dari jenis yang serba berserat, rendah lemak, dan amat sedikit garam dapur.

Baca Juga: Sarwendah Cuci Baju Pakai Papan Gilesan, Iis Dahlia Keheranan

Kultur makan seperti itu yang masih tersisa di zaman modern, bisa ditemukan pada orang Eskimo, suku Dayak, dan suku-suku di pedalaman lain. Mereka tidak gemuk, tidak terserang darah tinggi, tidak mengidap sakit jantung atau kanker sebanyak orang modern.

Perjalanan evolusi manusia yang menyebabkan kebanyakan manusia sukar mematuhi nasihat kesehatan. Tubuh juga mudah beradaptasi untuk menyukai yang sebetulnya tidak sehat, seperti merokok, menu berlemak, dan kurang gerak.

Itu sebab penyakit-penyakit yang dulu tak muncul, kini malah tampil ke permukaan. Manusia makin jadi pecundang tiap kali menempuh perjuangannya melawan penyakit.

Baca Juga: Ini Dia Kunci Sukses ala Rasullullah dalam Bergaya Hidup

Kurang menu berserat, banyak lemak dan daging, tak lancar buang air besar yang banyak dikeluhkan orang modern menjadi penyebab mengapa kanker usus besar semakin meningkat pada orang modern.

Berdasarkan data satu dari 11 orang di dunia mengidap darah tinggi. Padahal, Suku Hunza di Pakistan rata-rata panjang umur. Pasalnya, mereka lebih banyak makan sayur,umbi-umbian, dan bebuahan.

Terbukti sekarang bahwa mereka yang vegetarian seperti suku yang rata-rata berumur panjang itu tensi darahnya lebih rendah dibanding orang yang menu hariannya banyak daging.

Baca Juga: Akrobat Prancis Memukau Penonton Dengan Menyebrangi Menara Eiffel

Karena daging dicerna lebih lama dibanding sayur. Untuk mengkompensasi pencernaan itulah tubuh membutuhkan oksigen lebih banyak dalam metabolismenya.

Penyakit kultur modern menggiring orang-oang makan lebih banyak garam dapur. Asin menjadi cita rasa dominan.

Halaman:

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x