Jangan Abaikan Sakit Kepala saat Anda Berpuasa

- 27 Maret 2022, 12:31 WIB
Ilustrasi - Merasakan sakit kepala
Ilustrasi - Merasakan sakit kepala /Pexels/Andrea Piacquadio

 

KARAWANGPOST - Sakit kepala, terutama saat menunaikan puasa Ramadhan sering diabaikan dengan alasan karena kadar gula berkurang atau kurang tidur. Tapi, pada kenyataannya bisa tidak sesederhana itu. Bahkan bisa lebih parah.

Sebagian besar orang pasti pernah mengalami sakit kepala. Gejalanya bisa bermacam-macam. Ada yang sempoyongan, kepala berdenyut-denyut, berputar, berat, atau terasa seperti tertindih.

Secara umum, sakit kepala terbagi atas dua bagian, sakit kepala primer tipe tegang dan migrain, serta sakit kepala sekunder yang disebabkan oleh suatu proses dalam otak karena tumor, perdarahan, dan lain-lain.

Baca Juga: Jaga Potensi Perikanan Karawang, DKP Ingatkan Nelayan Gunakan Alat Tangkap Ramah Lingkungan

Penyebabnya bisa beragam, semisal: kurang gula atau "O2" obat, kebanyakan nitrat dan monosodium glutamat (MSG), hipertensi, pascacedera kepala, pascakejang, infeksi selaput otak, dan perdarahan.

Makanan yang bersifat merangsang, entah itu mengandung MSG, tyramin, dopamin, kafein, atau zat nitrat yang banyak terdapat pada daging sapi olahan, ham, sosis, pada orang yang peka memang bisa langsung mengganggu fungsi pembuluh darah kepala atau leher.

Pasalnya, beberapa puluh menit setelah makanan masuk ke dalam perut, terjadilah penyempitan pembuluh darah. Rasa pusing bisa timbul akibat mengembangnya kembali pembuluh tersebut.

Baca Juga: Jamin Keamanan Jajanan Anak Sekolah BPOM Gelar Sosialisasi Keamanan Pangan di Tasikmalaya

Sayang, penyebabnya masih belum diketahui dengn pasti. Namun, banyak peneliti berpendapat, zat-zat kimia pada pembuluh darah yang diproduksi oleh tubuh menjadi biang keladinya.

Halaman:

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah