Terjadi Erupsi Gunung Anak Krakatau Menimbulkan Letusan, Luncuran Material Mencapai Ketinggian 3000 Meter

24 April 2022, 23:06 WIB
Gambar kamera Pengamat Gunung Anak Krakatau Yang Sedang Erupsi Menimbulkan Letusan /Karawangpost/MAGMA Indonesia/ Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

KARAWANGPOST - Gunung Anak Krakatau yang terletak di wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung merupakan salah satu gunung api aktif saat ini.

Secara geografis Gunung Anak Krakatau berada di Latitude -6.102°LU, Longitude 105.423°BT dan memiliki ketinggian 157 mdpl.

Dikutip dari laman resmi magma.esdm.go.id terjadi letusan yang disebabkan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau Minggu, 24 April 2022.

Baca Juga: Jelang Idul Fitri Polres Karawang Musnahkan Puluhan Ribu Miras Dan Petasan Hasil Operasi Pekat Lodaya 2022

Berdasarkan pengamatan, letusan Gunung Anak Krakatau terjadi pada pukul 20:20 WIB yang menimbulkan luncuran material berupa abu vulkanik.

Ketinggian kolom abu teramati ± 3000 meter di atas puncak atau ± 3157 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Kolom abu yang dihasilkan akibat letusan Gunung Anak Krakatau teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan.

Baca Juga: Korlantas Polri Akan Lakukan Pengalihan Arus Atasi Kemacetan Parah di Tol Japek Palimanan

Peristiwa alam letusan akibat erupsi Gunung Anak Krakatau terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 0 detik ini terjadi pada malam hari.

Dalam pengamatan visual dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM Gunung Anak Krakatau terlihat jelas pada kamera Pengawas Gunung Api.

Sementara dalam pengamatan terlihat kabut yang menutupi dengan menggunakan bervariasi, PVMBG biasa, nol hingga tiga romawi (0-III).

Baca Juga: Pemerintah Resmi Larang Ekspor Minyak Goreng Mulai 28 April 2022

Asap kawah utama terlihat jelas berwarna putih dan abu-abu dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal.

PVMBG Kementerian ESDM mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Anak Krakatau agar tidak beraktivitas di radius 5 KM dari kawah aktif.

Juga diingatkan PVMBG adanya potensi yang dapat menimbulkan bahaya apabila terjadi hujan abu masyarakat agar bisa mengantisipasi.

Bila terjadi hujan abu masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker sebagai pelindung hidung dan mulut serta menggunakan kacamata.***

Editor: M Haidar

Sumber: Magma Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler