Network
KARAWANGPOST - Seorang bandar pengedar tewas ditembak aparat Satuan Narkoba Polrestabes Surabaya dalam sebuah drama penangkapan, baru-baru ini.
Pelaku peredaran narkoba jenis sabu-sabu itu diketahui FP, warga Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Pria berusia 43 tahun tersebut dihadiahi timah panas karena berusaha menyerang aparat dengan menggunakan senjata api miliknya.
Baca Juga: Dibalik Jeruji, Warga Nigeria Ini Jalankan Penipuan Alat Tes COVID-19 Senilai Rp276 miliar.
Kanit Timsus Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya, Iptu Yudhi Syaiful Mamma menerangkan pelaku terpaksa ditembak karena melawan saat akan ditangkap personil satnarkoba.
"Kami terpaksa melakukan tindakan tegas terukur karena pelaku sempat melepaskan tembakan ke arah petugas saat hendak ditangkap," jelas Iptu Yudhi Syaiful Mamma dikutip dari Antara.
Kronologis penembakan ini bermula ketika FP mengendarai sebuah mobil rental warna gelap bersama seorang sopir.
Baca Juga: 'Wonder Woman 1984' Akhirnya Tayang di Indonesia
Saat memasuki kawasan Jalan Kebonsari Surabaya, kendaraan yang ditunggapi FP dihentikan oleh aparat yang sebelumnya telah melakukan pengintaian.
Pada saat dilakukan penggeledahan, personil satnarkoba menemukan tas koper berisi narkoba jenis sabu-sabu seberat 20 Kg.
Ketika hendak digelandang, FP melakukan perlawanan dengan menembakan senjata api jenis revolver ke arah petugas.
Merespon situasi tersebut, aparat akhirnya terpaksa menembak mati pelaku.
Baca Juga: Presiden Serahkan Bantuan Modal Kerja Kepada 60 Pelaku Usaha Mikro
FP seketika ambruk dengan peluru bersarang di bagian dadanya. Petugas sempat melarikan FP ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, namun nyawanya tidak tertolong.
Menurut Iptu Yudhi, barang bukti yang disita berupa sabu-sabu seberat kurang lebih 20 Kg yang tersimpan di dalam tas koper.
Selain itu juga mengamankan senjata api yang sempat digunakan pelaku untuk melawan petugas.***
