KARAWANGPOST - Pemerintah akan memberikan bantuan stimulan sebesar Rp50 juta untuk kerusakan rumah berat, rusak sedang Rp25 juta dan rusak ringan Rp10 juta.
Sampai dengan tadi pagi, jumlah kerusakan masih dalam pendataan BPBD Kabupaten Sumedang.
Kepala BNPB Doni Monardo memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp1 miliar untuk penanganan darurat bencana longsor Cihanjuang.
Baca Juga: Pencarian Korban dan Pesawat Sriwijaya Diperluas, Basarnas Turunkan 53 Kapal
Kepala BNPB Doni Monardo mengharapkan kesadaran masyarakat yang ada di lokasi bencana tanah longsor Cihanjuang bersedia untuk direlokasi, pada Minggu 10 Januari 2021.
Doni menyampaikan, masyarakat jangan dulu menempati rumah di kawasan berbahaya sampai pemerintah pusat dan pemerintah provinsi mengeluarkan hasil kajian pendataan rumah-rumah yang masih boleh ditempati kembali.
"Bagi yang sudah diputuskan, kawasan itu adalah zona merah masyarakat harus ikhlas melepaskan rumah dan tanahnya untuk direlokasi di tempat yang baru," ucapnya.
Baca Juga: Dukung Penanganan Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, BNPB Kirimkan Logistik dan Peralatan
Lebih lanjut Doni mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumedang akan membantu dalam penyediaan lahan relokasi. "Tadi pagi Bapak Bupati akan menyiapkan lahan desa untuk relokasi bagi masyarakat yang rumahnya nanti tidak boleh lagi ditempati," jelasnya.
Saat ini proses evakuasi korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan yang dipimpin oleh Basarnas. Data sementara Pusat Pengendalian Operasi BNPB pada Minggu 9 Januari 2021, pukul 08.22 WIB, korban meninggal sebanyak 19 jiwa.
Korban dari peristiwa longsor utama yang telah berhasil dievakusi sebanyak 8 jiwa, sedangkan korban pada longsor susulan sebanyak 11 jiwa.
Baca Juga: Kapolri Tegaskan Jajarannya Perketat Pengawasan Prokes, Dukung Kebijakan Pemerintah
Selain korban meninggal, 18 warga mengalami luka-luka, dengan rincian luka berat 3 jiwa dan luka ringan 15.
Sementara itu, warga yang dievakuasi sebanyak 150 orang. BPBD Kabupaten Sumedang dengan bantuan dinas sosial dan BPBD Provinsi Jawa Barat mengoperasikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan permakanan warga terdampak.
Kabupaten Sumedang termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi.
Baca Juga: Kritikan Untuk SBY, Prof Yusuf : Jangan Ajari Jokowi soal Proyek Strategis Nasional
Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 26 kecamatan teridentifikasi berpotensi bahaya dengan kategori tersebut, sedangkan luas bahaya sekitar 60.872 hektar.***