PMI Sukabumi Gelar Simulasi Penanganan Gempa Sesuai Prokes

- 17 Januari 2021, 22:22 WIB
ilustrasi Foto, Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menyemprotkan cairan disinfektan di Museum Nasional, Jakarta. zona merah yang sebaiknya dihindari sebagai tujuan wisata
ilustrasi Foto, Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menyemprotkan cairan disinfektan di Museum Nasional, Jakarta. zona merah yang sebaiknya dihindari sebagai tujuan wisata /(ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)/


KARAWANGPOST
- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi, Jawa Barat, menggelar mitigasi bencana berupa simulasi evakuasi mandiri untuk masyarakat di tingkat kelurahan saat terjadi bencana gempa bumi sesuai protokol kesehatan COVID-19.

Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo mengatakan simulasi yang langsung ini melibatkan warga sebagai upaya kesiapsiagaan potensi gempa bumi, khususnya saat pandemi COVID-19, agar selamat dari bencana gempa juga terbebas dari penyebaran COVID-19, menurut keterangannya di Sukabumi, Minggu, 17 Januari 2021.

Pelaksanaan simulasi tersebut merupakan tindak lanjut kegiatan kesiapsiagaan akan terjadinya bencana gempa bumi yang sudah disusun dalam panduan standar operasional prosedur (SOP) evakuasi mandiri untuk warga tingkat kelurahan.

Baca Juga: Cegah Penyebaran COVID-19, Polisi Bubarkan Massa Berkerumun di Serang

Sehingga masyarakat mengetahui tugas pokok dan fungsi masing-masing komponen saat terjadi bencana gempa bumi. Dalam pelaksanaan simulasi tersebut dilaksanakan melalui dua skenario kegiatan yang terdiri dari latihan meja atau gladi ruangan, serta drill gladi simulasi lapangan.

Menurutnya, dalam panduan SOP penanganan evakuasi mandiri ini tetap menjalankan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, menggunakan masker, menjaga kebersihan diri serta memisahkan orang sehat dengan warga yang bergejala COVID-19 saat melakukan evakuasi.

Baca Juga: Geger! Penemuan Mayat Balita Terbungkus Plastik di Subang  

Selain itu, dalam skenario penempatan pengungsian juga ada standar, pedoman, protokol kesehatan (Prokes) yang harus dilakukan. "Intinya adalah bagaimana terkait penerapan 3M, yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun," ujarnya.

Lebih lanjut Suranto menjelaskan, tempat pengungsian harus bisa diatur kapasitasnya agar para pengungsi tidak berdesakan. Selain itu, dilakukan penyekatan pembatasan dalam rangka menjaga jarak setiap anggota keluarga.

Baca Juga: Corona Terus Mengintai, Positif Covid-19 di Jabar Masih Bertambah Hingga 111.096 Kasus

Halaman:

Editor: Zein Khafh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x